Berlatih Sepak Bola, Pelajar SD Tersambar Petir

Kamis 22-12-2022,17:37 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Seorang bocah laki-laki meninggal dunia akibat tersambar petir pada Rabu (21/12) sore. Korban berinisial MAA (12) yang tinggal di kawasan  Bulak Banteng itu meninggal saat berlatih sepak bola di lapangan Kalilom. Peristiwa itu terjadi ketika korban yang merupakan siswa kelas 6 SD itu sedang berlatih sepak bola bersama rekan-rekannya di Sekolah Sepakbola (SSB). Saat itu kondisi cuaca sedang terjadi hujan disertai sambaran petir. "Lagi latihan rutin, kondisi memang hujan. Tiba tiba korban itu langsung tersambar petir," kata Willy, keluarga korban kepada memorandum.co.id, Kamis (22/12). Menurut dia, korban tersebut langsung tak sadarkan diri setelah tersambar petir. Putra kandung pasangan Rini dan Antok itu langsung dibawa ke puskesmas setempat. Sesampainya di puskesmas, korban dinyatakan meninggal dunia. "Sepertinya meninggal di lokasi, karena sudah tidak sadarkan diri," kata dia. Pihaknya mengatakan, korban bernama MAA berstatus pelajar SD. "Waktu itu korban diantar ibunya untuk berlatih. Saat itu kondisi cuaca di wilayah Kalilom memang sedang turun hujan dan banyak petir," imbuhnya. Tidak hanya korban, lanjutnya, akibat sambaran petir itu wasit lapangan yang berada di sekitar korban juga ikut terpental karena sambaran petir tersebut. "Iya wasitnya sampai terpental," ujarnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, terdapat sejumlah luka bekas sambaran petir pada tubuh korban. Sementara itu Ridwan Mubarun ketika dikonfirmasi mengatakan tidak ada informasi yang masuk ke Commad Center 112. "Kami cek dioperator 112 tidak ada, cuma minta bantuan ambulance aja lalu direspon dinsos," jelasnya. Sedangkan Kanitreskrim Polsek Kenjeran AKP Suryadi mengaku tidak ada laporan yang masuk ke polsek terkait kejadian tersebut. "Sudah saya tanyakan ke piket kemarin tidak ada laporan. Kemungkinan peristiwa itu tidak di laporkan ke polsek," jelasnya. ( alf)

Tags :
Kategori :

Terkait