Surabaya, memorandum.co.id - Kondisi keamanan ketertiban masyarakat (kambtibmas) di Jawa Timur pascabom bunuh diri di Polsek Astana Anyar tetap kondusif. Meski begitu, kewaspadaan dan SOP (standar operasional prosedur) dalam bertugas bagi anggota Polri tetap dipatuhi. Hal ini ditegaskan Kapolda Jatim Irjenpol Toni Harmanto saat ditemui Memorandum, Rabu (7/12). Bahkan sejak Toni menjabat sebagai orang nomor satu di Polda Jatim, ia tak henti mengingatkan seluruh anggota dan jajarannya untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. Baik di luar atau di mako. "Mako (Polri) itu simbol negara dan wajib harus dijaga. Sejak pertama saya menjabat di Jatim, saya sudah tegaskan. Akses mako harus lebih selektif dan ketat. Cukup satu akses. Jadi jam 10 (22.00) malam, gerbang wajib tutup, bila perlu digembok," kata dia. "Jika ada masyarakat yang membutuhkan Polri dan datang ke mako bisa pencet bel, yang terpasang di akses masuk. Itu sudah saya wajibkan sejak saya pertama masuk Jatim kembali. Jadi dikunci mulai pukul 22.00-05.00, selain wajib dipasang CCTV," Toni menambahkan. Sejak menjabat di Jatim pada 18 Oktober lalu, Toni sudah memberikan peringatan ke anggota menjelang akhir tahun. Selain itu, dia juga melakukan deklarasi gangguan kamtibmas yang berpotensi meningkat. Untuk itu perlu peningkatan kewaspadaan. Sedangkan terkait bom Astana Anyar, lanjut Toni, tetap menjadi warning untuk lebih meningkatkan keamanan. Saya rasa masyarakat Jawa Timur, sangat cinta kedamaian dan ketentraman. Artinya, bisa jaga kondusifitas Jatim," tegas Toni.(fdn)
Perketat Penjagaan Mapolda Jatim, Irjen Toni Harmanto: Simbol Negara Harus Dijaga
Rabu 07-12-2022,18:59 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :