Polisi Gerebek Warkop di Dupak, Amankan 7 Pemuda saat Live di Medsos

Kamis 01-12-2022,07:08 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Surabaya, Memorandum.co.id - Maraknya aksi tawuran di Surabaya membuat masyarakat resah. Bahkan para pemuda sambil membawa senjata tajam dan melukai siapa saja yang menghalanginya. Ulah kelompok pemuda itu, membuat polisi bergerak menyisir titik rawan yang menjadi area berkumpul guna mengantisipasi aksi tawuran. Dari penyisiran dan penggerebekan yang dilakukan anggota Sat Intelkam Polrestabes Surabaya di sebuah warung kopi (warkop), di Jalan Dupak, Kecamatan Bubutan pada Rabu (30/11) malam, polisi berhasil mengamankan sebanyak 7 anggota gengster Allstar saat live di media sosial (medsos). Guna pengembangan dan proses penyelidikan, petugas kemudian mengamankan mereka ke Mapolrestabes Surabaya. Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombespol Akhmas Yusep Gunawan saat di konfirmasi wartawan membenarkan terkait pengamanan pemuda gengster yang telah membuat konten meresahkan di Kota Surabaya. "Iya sedang ditangani, lengkapnya belum saya terima. Namun sudah dilaporkan informasi tentang penindakan terhadap masyarakat yang meresahkan dan muncul di konten-konten media sosial," kata Yusep, Kamis (1/12/2022). Yusep menegaskan, saat ini pihaknya melalui Polrestabes Surabaya bersama Polda Jatim sedang menggelar kegiatan represif di setiap titik rawan di Kota Surabaya. "Apabila ditemukan perilaku masyarakat atau oknum yang meresahkan. Di antaranya dalam bentuk tawuran maupun dalam bentuk menyerupai geng dengan membawa perangkat sajam maka akan kami lakukan penindakan . Termasuk melakukan aksi menakut-nakuti. Bahkan mengejar masyarakat yang ada di sekitarnya," jelas Yusep. "Dan ini akan kita tertibkan, dilakukan tindakan represif sesuai dengan ketentuan. Karena komplain masyarakat sudah cukup tinggi dan sangat meresahkan," lanjut Yusep. Selain itu, Yusep juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat Kota Surabaya dengan perilaku-perilaku tidak baik. "Kepada orangtua untuk ikut berperan serta, untuk sensitif melihat perilaku daripada putra-putrinya. Begitu juga para guru untuk dapat mengimbau," tandas Yusep. (rio/gus)

Tags :
Kategori :

Terkait