Tarkam masuk area rest yang difasitasi SPBU, restoran, dan minimarket. Namun saat menuju pompa SPBU, Tarkam melihat istrinya bergandengan mesra keluar dari minimarket. Lelaki di samping Mersi sudah tidak asing bagi Tarkam: Mbah Dugo. Penampilan mereka keren abis, kayak selebritis keluar dari diskotek. Glamor-mor-mor-mor. Bergegas Tarkam mendekati pompa pengisian bahan bakar dan melesat kencang setelah tangkinya diisi penuh. Tidak langsung ke rumah, melainkan mampir Masjid Al-Akbar untuk menurunkan tensi tekanan darahnya yang dirasakan hampir meledakkan otak. Kepalanya panas, berat, dan nyeri. Seperti dibakar bara neraka, seperti ditimpa Gunung Himalaya, seperti disayat duri mawar putih. Tarkam sujud sangat panjang. Lelaki berhati lembut ini ingin menangis dalam pelukan Sang Khalik. Menjerit dalam dekapan Sang Pencipta Segala. Meronta dalam genggaman Sang Pemilik Kasih. Baru menjelang matahari terbit Tarkam melangkah pulang. Entah untuk siapa. Sambutan Mersi di bawah mistar pintu dan senyum perempuan itu sama sekali tak dilihat. Tarkam memfokuskan pandangan ke titik yang akan dia injak. Setapak demi setapak. Tarkam melewati begitu saja Mersi yang mencoba memeluk. Tangan kanan Mersi yang sudah menyentuh pundak Tarkam malah ditepiskan dengan halus. Tarkam terus melangkah hingga masuk kamar tidur. Dia empaskan tubuhnya ke ranjang. “Aku tak ingin lagi terpanah pesona matanya. Aku tak ingin lagi menyerah di ujung senyumnya,” tutur Tarkam dalam hati. Sejak itu dia tidak lagi menghiraukan Mersi. Apa pun yang dilakukan perempuan itu tidak digapai. Jangankan menjawab ketika diajak bicara, Tarkam bahkan tidak mau menoleh ketika berhadap-hadapan dengan Mersi. Mersi marah dan mengancam. Dia mengatakan akan pulang ke rumah ayah dan ibunya bila Tarkam tak mau diajak bicara. “Ada apa?” teriak Mersi suatu waktu. Keras dan lantang. Tarkam tak merespons. Lelaki itu bahkan meninggalkan Mersi seorang diri meluapkan emosinya. Tarkam masuk kamar dekat kamar mandi dan menguncinya dari dalam. Mersi berteriak-teriak makin kalap. Dia mengancam akan minggat kalau Tarkam terus membiarkannya tanpa direken. “Aku pergi. Lelaki bukan kamu saja,” teriak Mersi sambil dengan keras membanting pintu. (jos, habis)
Beristrikan Perempuan Pemuja Dukun Milenial (7-habis)
Sabtu 12-11-2022,10:00 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Selasa 14-01-2025,19:04 WIB
KAI Daop 8 Surabaya Terapkan Grafik Perjalanan Kereta Api 2025 mulai 1 Februari 2025
Selasa 14-01-2025,13:56 WIB
Duel Tim Terluka Tersaji di GBT Jumat Sore: Persebaya Menjamu Malut United
Selasa 14-01-2025,13:15 WIB
Kalah dari Manchester United di Piala FA, Istri Kai Havertz Diancam via Medsos
Selasa 14-01-2025,18:11 WIB
Gangguan Sistem AHU Kemenkumham Hambat Proses Legalitas Bisnis, Harus Ada Perbaikan Secepatnya
Selasa 14-01-2025,13:35 WIB
Pep Guardiola Akui Salah karena Tidak Merombak Skuad di Musim Panas
Terkini
Rabu 15-01-2025,12:12 WIB
Polsek Cerme Bhakti Sosial Dukung Masyarakat Jelang Ramadan
Rabu 15-01-2025,12:10 WIB
Pisah Sambut Anggota Polrestabes Surabaya, Kombespol Luthfie: Jadi Momen Refleksi
Rabu 15-01-2025,11:20 WIB
Polresta Banyuwangi Kawal Sidang Tipiring Hasil Operasi Miras Ilegal
Rabu 15-01-2025,10:57 WIB
Polisi Sebut Meninggalnya Kuli Bangunan di Kutoanyar Bukan Korban Kejahatan
Rabu 15-01-2025,10:31 WIB