Hanya Bisa Terpejam ketika Dipeluk dan Dicium Mesra
Oleh: Yuli Setyo Budi, Surabaya
Cinta. Kadang datangnya sangat tiba-tiba. Kadang butuh proses. Seperti itulah yang terjadi pada Berti, pegawai yayasan yatim dan piatu, tempat Memorandum memberikan donasi.
“Om dan Tente ingat ketika bertanya ke Berti soal perkawinan?” tanya Berti.
Kami mengangguk, “Kenapa?”
Gadis manis bermata bola pingpong ini menunduk. Tangannya memainkan ujung taplak meja ruang tamu. Setelah itu dia mengisahkan kenyataan yang terjadi pada dirinya.
Berti mengaku sejak remaja sebenarnya ingin hidup normal seperti perempuan-perempuan lain. Bertemu seorang pemuda, pacaran, menikah, menjalin rumah tangga, mengasuh anak-anak dan membesarkannya di rumah sederhana. Begitu seterusnya hingga maut memisahkan dia dari suami tercinta.
Sayang, semua itu tidak mungkin terjadi pada dirinya. Dia menempuh jalan yang salah, yang sejak awal sudah sangat dia sadari sebagai kesalahan. “Lho, kenapa? Memangnya apa yang terjadi pada Berti?”
Berti tidak segera menawab. Dia minta izin meminum teh yang tersuguh di meja. “Aku jatuh cinta pada orang yang salah, Te,” tuturnya lirih seolah hanya ditujukan kepada istri Memorandum.
Mendengar ini, Memorandum menyadari Berti tampaknya ingin curhatnya tidak ingin didengar orang lain. Memorandum segera angkat kaki dari ruang tamu dan bersembunyi di balik kelambu yang menyekat ruang tamu dengan ruang keluarga.
“Aku telanjur jatuh cinta kepada lelaki yang sudah beristri, Te. Bahkan sudah beranak dua. Dia seperti Ayah. Sosoknya tenang dan mengayomi. Dia benar-benar mampu menggantikan peran Ayah bagiku.”
“Sebelum makin terlambat dan terjebak dalam kehidupan lelaki itu, Berti harus mampu melupakannya.”
“Tidak mungkin, Te. Kami sudah menikah delapan bulan lalu. Menikah siri.”
Berti menjelaskan bahwa lelaki bernama Subangkit (samaran) itu adalah salah satu donatur terbesar yang menyumbang yayasannya. Setiap bulan Berti menerima dari Bangkit setidaknya Rp 5 juta. Tidak pernah di bawah itu, bahkan sering lebih besar.
Bangkit juga sering memberikan uang kepada Berti secara pribadi, yang ini teramat sangat membantu meringankan beban di pundak Berti. Tapi, bukan hanya karena itu gadis semampai ini lantas jatuh cinta kepada pengusaha tambak ini.
Bangkit juga sering membantu Berti menyelesaikan urusan-urusan yang tidak mungkin Berti selesaikan sendiri. Intinya, setiap kesulitan yang sedang terjadi pada Berti selalu diketahui Bangkit, yang lantas membantu menyelesaikannya. Bangkit seperti memiliki CCTV khusus untuk memantau gerak-gerik Berti.
Bangkit bak Superman yang selalu ada untuk Lois Lane, bak Spiderman yang selalu ada untuk Mary Jane Watson, bak Romi yang selalu ada untuk Yuli, bak mimi yang selalu rela berada di pelukan mintuno.
Mereka jadi dekat setelah Bangkit mengajak Berti ikut rombongan komunitas sosial mengirimkan bantuan korban bencana ke pelosok pedesaan di Jawa Tengah. Pulangnya mobil mereka terjebak jalan rusak sehingga terpaksa menginap di dalam mobil. Di tengah hutan.
Berti yang sejak awal tertarik terhadap Bangkit tidak kuasa menolak ketika di dalam mobil diperlakukan kurang etis. Dia bahkan sedikit berharap hal itulah yang bakal terjadi. Dan menjadi kenyataan.
Berti hanya mampu terpejam ketika Bangkit memeluk, mencium, dan menyeret tubuhnya ke tubuh lelaki tersebut. Hujan lebat dan angin ribut di luar menelan kegaduhan yang diciptakan kedua insan ini di dalam mobil. (bersambung)