Jember, memorandum.co.id - Merebaknya penyakit demam berdarah dengue (DBD), UPTD Puskesmas Sukowono gandeng tiga pilar (kepala desa, babinsa, dan bhabinkamtibmas) melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3M plus berbasis masyarakat, Jumat (28/10/2022). Tampak hadir Kepala Desa Dawuhan Mangli Masruroh, Bripka Eko Prasetyo sebagai bhabinkamtibmas, dan Sertu Budi Srianto sebagai babinsa Desa Dawuhan Mangli. Mahrozi (Satpol PP Kec Sukowono) serta dari PKM Sukowono Sandri Eka Putri, Widya, Nur Haeny Arif , Junaida, dan Marwiana. Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Sukowono dr Dian Retno Safitri dalam surat Nomor 440/3117/311.42/2022, tertanggal 18 Agustus 2022, memberikan jadwal giat PSN di 12 Desa secara bergiliran setiap hari Jum'at sejak 19 Agustus 2022. Menurut dr Dian Retno Safitri, UPTD Puskesmas Kecamatan Sukowonomembawahi 12 desa. Yakni, Sukowono, Sukokerto, Mojogemi, Sumberwringin, Sumberwaru, Sukorejo, Balet Baru, Sukosari, Arjasa, Sumberdanti, Dawuhan Mangli, dan Pocangan. "Bergilir setiap Jumat, sejak pertama dilaksanakan pada 19-8-2022. Jumat pekan kali ini sudah sebelas desa dari dua belas wilayah Puskesmas Sukowono. Tinggal Desa Pocangan," urai dr Dian Retno Safitri. Ini menindaklanjuti Surat Edaran Bupati Jember Nomor: 440/15937/311/2022 tanggal 29 Juli 2022 tentang Pengendalian Dengue Sebelum Masa Penularan Melalui Gerakan Bulan Bakti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus. Sementara Kapolsek Sukowono AKP I Putu Adi Kusuma menerangkan, PSN berbasis masyarakat sangat perlu dilakukan karena lebih efisien dan lebih mujarab dari pada pengasapan (foging). Peengasapan hanya bersifat sementara dan hanya mematikan nyamuk nyamuk yang sudah dewasa , dipandang lebih penting mematikan rantai pengembangbiakan nyamuk penyebab DBD. "PSN berbasis masyarakat ini dimulai dari keluarga. Di masing-masing keluarga diharapkan ada satu anggota keluarga yang menjadi pemantau jentik. Selain adanya pemantau jentik di keluarga, PSN melalui 3M plus lebih dikedepankan," beber Kapolsek Sukowono. 3M plus lanjut AKP I Putu Adi Kusuma, mengatakan menguras air di bak setiap minggu, menutup tempat-tempat yang berpotensi terjadi genangan, dan mengubur benda-benda yang sudah tidak perlu, ini supaya tidak menjadi sumber genangan air plus larvasidasi/abatisasi tempat penampungan air yang tidak bisa dikuras. "Mengingat nyamuk penyebab DBD mencari air bersih yang tergenang untuk berkembangbiak. Dengan mengajak masyarakat untuk melaksanakan PSN dalam bentuk pembersihan lingkungan. Cara ini lebih efektif untuk menyetop perkembangan nyamuk aedes aegypti penyebab DBD,"pungkas mantan Kapolsek Bangsalsari. (edy)
Cegah Demam Berdarah, Tiga Pilar Laksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk
Jumat 28-10-2022,16:52 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :