Peduli Disabilitas, Bupati Gresik Bantu Kaki Palsu hingga Modal Usaha

Rabu 14-09-2022,08:24 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Gresik, Memorandum.co.id -  Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menunjukkan kepeduliannya terhadap disabilitas. Ia memberikan bantuan berupa kaki palsu hingga bantuan modal usaha Arif Susanto warga Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah yang kehilangan kakinya akibat penyakit diabetes. Di tengah keterbatasannya, Arif Susanto merupakan sosok yang aktif berorganisasi dan bekerja. Salah satunya berkecimpung di Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ranting Desa Sekapuk sebagai Wakil Ketua I. Kegigihan Arif mengalahkan segala kendala yang menimpanya. Kader GP Ansor ini harus rela kehilangan kaki sebelah kanannya usai menjalani tindakan operasi karena penyakit diabetes. Kondisi tersebut membuatnya cukup kesulitan untuk beraktivitas kembali. Namun, melihat semangatnya Arif masih ingin bekerja dan berorganisasi. "Karena saya masih punya semangat untuk bekerja karena ada anak dan istri yang harus saya nafkahi. Saya juga masih aktif di kepengurusan Ansor, makanya saya masih ingin berkhidmat di NU," kata Arif saat ditemui di kediamannya, Selasa (13/9/2022). Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang mendengar informasi kondisi Arif langsung memerintahkan Dinas Sosial (Dinsos) Gresik bergerak cepat. Dia meminta Dinsos untuk memberikan bantuan sosial dan kaki palsu agar bisa bekerja dan beraktivitas kembali. "Saya perintahkan Dinsos untuk segera menangani Arif, karena Arif adalah kepala keluarga yang punya masa depan panjang untuk membahagiakan anak dan istrinya,"ujar Gus Yani, sapaan akrab Bupati Gresik. Tim assessment pun mendatangi rumah Arif. Kepala Dinsos, Ummi Khoiroh meminta jajarannya untuk survei perihal yang dibutuhkan Arif. "Assessment hari ini sudah kami lakukan, tim kami ke rumahnya untuk melakukan pengukuran kaki," katanya. Ummi Khoiroh menuturkan, Dinsos akan mengalokasikan anggaran untuk kaki palsu bagi penyandang disabilitas. Harapannya, bantuan ini bisa meringankan beban mereka. Lebih lanjut, proses pembuatan kaki palsu ini 10 hari. Dilakukan oleh vendor yang sudah bekerjasama dengan Dinsos. "Tapi memang Mas Arif ini baru dioperasi, jadi harus nunggu tiga bulan sampai operasinya sembuh sempurna agar tidak ada komplikasi dan infeksi sekunder. Jadi mungkin perkiraan Desember baru bisa kami salurkan," ujarnya. Ummi menyatakan, bantuan ini tak hanya diberikan ke Arif. Namun, perhatian ini juga akan dialokasikan kepada penyandang disabilitas di Kota Pudak lainnya. Di APBD 2022, pemerintah daerah mengalokasikan Rp150 juta. Sementara, ada 4.800 penyandang disabilitas. "Jadi sesuai kebutuhan mereka bisa kaki palsu atau kursi roda ataupun lainnya. Tahun ini memang baru 20-an yang tercover. Satu kaki palsu Rp 7 juta," imbuhnya.(and/har)

Tags :
Kategori :

Terkait