Surabaya, Memorandum.co.id - I Gede Pasek Suardika, Ketua Tim Pengacara Moch Subechi Azal Tsani alias Mas Bechi menyatakan dua saksi yang dihadirkan jaksa pada sidang lanjutan kali ini tak satu pun saksi yang memiliki kapasitas sebagai saksi. "Jaksa terlalu memaksakan dua saksi yang dihadirkan dalam persidangan. Dengan dua saksi tersebut, total saksi yang telah dihadirkan di persidangan menjadi 9 orang," tutur I Gede Pasek Suardika saat ditemui usai sidang yang digelar di ruang Cakra, Pengadilan Negeri Surabaya, Kamis (25/8). Untuk dua saksi yang dihadirkan jaksa, Gede menyebutkan yaitu orang tua dari salah satu saksi sebelumnya dan kuasa hukum dari korban. Kedua saksi tersebut menurutnya tidak mendengar, melihat dan mengalami sendiri peristiwa yang dimaksud dalam dakwaan. Gede menyampaikan bahwa saksi (orang tua saksi sebelumnya) membeberkan apa yang diceritakan oleh anaknya (saksi sebelumnya). Dalam perkara ini, saksi tersebut juga mengaku tidak mengenal korban, dan tidak mengetahui peristiwa tersebut secara langsung. "Saksi adalah orang tua dari saksi B (saksi sebelumnya). Lalu orang tua dari saksi B ini kesaksiannya tidak kenal korban, tidak ada di lokasi, tidak tahu peristiwa tapi hanya dengar dari anaknya. Itu kesaksian pertama," ujarnya. Kesaksian kedua, tambahnya, disebutnya sebagai peristiwa yang belum pernah terjadi. Sebab, dalam kesaksian kedua ini, jaksa justru menghadirkan kuasa hukum dari korban atau pelapor. "Kedua, ini mungkin belum pernah terjadi. Kesaksian di mana kuasa hukum korban harus hadir menjelaskan kasus untuk jadi saksi. Jadi kuasa hukum jadi saksi," sambungnya. Ia lantas menjelaskan, jika saksi dari kuasa hukum korban ini bercerita tentang kejadian berdasarkan cerita dari korban. Namun, ia sendiri disebutnya mengaku tidak berada di lokasi kejadian. "Yang diceritakan tidak punya nilai karena tidak ada di lokasi. Dia hanya kuasa hukum yang dengar dari cerita orang," katanya. Ia menjelaskan, bahwa saksi itu seharusnya melihat, mendengar dan mengalami sendiri peristiwa tersebut. Sehingga, para saksi yang dihadirkan jaksa selama ini dianggapnya tidak berkualifikasi testimonium de audite. Sehingga, dalam perkara ini jaksa dianggapnya hanya mementingkan jumlah alias kuantitas saksi tanpa memperdulikan kualitas dari saksi dan terkesan dipaksakan. "Cacatnya sudah sejak penyidikan dan terkesan dipaksakan untuk bisa P21. Saya mendengar dari sidang tadi sudah 7 sampai 9 kali bolak balik P19 antara penyidik ke JPU. Kalau sesuai aturan memang seharusnya SP3, kasihan juga JPU harus kerja keras akibat penyidikan yang amburadul dan penuh rekayasa," tandasnya. (jak)
Sidang Mas Bechi, PH: Saksi Terlalu Dipaksakan
Kamis 25-08-2022,15:55 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Sabtu 04-01-2025,11:46 WIB
Polres Lumajang Gelar Sertijab, Wakapolres dan Kasat Reskrim Berganti
Sabtu 04-01-2025,14:41 WIB
Antisipasi Banjir, Forkopimda Sidoarjo bersama Warga Kerja Bakti Normalisasi Sungai
Sabtu 04-01-2025,19:23 WIB
Pemkab Sidoarjo Percepat Program Renovasi RTLH, Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Sabtu 04-01-2025,17:05 WIB
TRC BPBD Lumajang Gerak Cepat Lakukan Pembersihan Paska Longsor di Piket Nol KM 55
Sabtu 04-01-2025,16:13 WIB
Sempat Mengeluh Sakit, Lansia di Driyorejo Ditemukan Tewas dan Membusuk di Rumahnya
Terkini
Minggu 05-01-2025,10:50 WIB
Teror Gangster Kembali Pecah di Surabaya, Pemuda Dibacok Brutal di Jalan Rajawali
Minggu 05-01-2025,10:40 WIB
Cegah Kemacetan, Personil Polsek Padangan Hadir di Pasar Tumpah
Minggu 05-01-2025,10:37 WIB
Menteri Nusron dan Basuki Sepakat Percepat Pengukuran Tanah di IKN Oleh Certified Surveyor Berkompeten
Minggu 05-01-2025,10:30 WIB
Polsek Wonocolo Intensifkan Patroli Cegah Curanmor di Minimarket
Minggu 05-01-2025,10:26 WIB