Rini kembali mencoba menjalani hidup tanpa prasangka. Andaipun suami memang punya hubungan khusus dengan Rina, itu urusan mereka dengan Allah. Kalau hubungan itu memang terbukti, baru Rini akan bersikap. Dengan prinsip itu, Rini bisa menjalani aktivitas sehari-hari tanpa beban, walau sebagian teman guru masih memandang dengan tatapan kasihan karena suami ada main dengan wanita lain. Dan, wanita lain itu justru murid Rini sendiri. “Biarlah Allah menjalankan takdir-Nya. Kalau memang ada yang salah, suatu saat nanti pasti akan terbuka,” kata hati Rini. Sampai suatu hari, Rini ditugasi sekolah mengikuti sarasehan di Batu. Di sana dia bertemu teman kuliahnya, sebut saja Dyah, yang mengajar di Sidoarjo. Pada sesi isoma, di saat prasmanan, Rini didekati Dyah. Saat itulah Rini mendapat cerita yang sangat mengejutkan. “Rin, koen ngajar nang (Dyah menyebutkan nama sekolah di Surabaya, red) kan? Kamu tahu anak yang namanya Rina?” Rini terkejut nama Rina disebut Dyah. Singkat cerita, Dyah menginformasikan bahwa Rina adalah murid yang nggak bener. Nakal di luar kewajaran. Selain suka minum minuman keras, Rina di kalangan pelajar seangkatannya dikenal sebagai simpanan pejabat. Fakta bahwa Rina menjadi simpanan pejabat sudah menjadi rahasia umum. Sudah menyebar luas. Sebab, Rina sering memamerkan foto kemesraannya bersama sang pejabat di facebook milik dia. “Aku sudah membuktikannya,” kata Dyah, “Hanya Rina menutup wajah pejabat itu dengan emoji gambar orang tertawa dihiasi tulisan love.” Berkata begitu, Dyah membuka HP-nya dan menunjukkan facebook Rina. Dan ternyata benar, di situ terdapat Rina berpose mesra dengan seorang lelaki paruh baya dengan wajah disamarkan. Semula Rini menanggapinya biasa-biasa saja. Namun, perhatian Rini tersedot kuat setelah melihat tas lelaki tadi. Juga, baju dan jam tangan yang dipakai lelaki itu. Sebab, benda-benda tersebut sangat dikenal Rini. Benda-benda itu milik Jamal, suaminya. Rini sangat yakin karena dua dari tiga benda tadi adalah hadiah yang dia berikan kepada Jamal waktu ulang tahun sang suami, tiga bulan silam. Yang membuat detak jantung Rini seakan berhenti berdetak, pemandangan yang ditunjukkan selanjutnya. Pose Rina dan lelaki itu dengan busana minim berlatar belakang pakaian mereka tergetelak di pinggir tempat tidur. Meski wajah lelaki itu juga ditutupi gambar emoji, Rini melihat tanda lahir di ujung lengan kiri lelaki tadi. Tanda lahir milik Jamal, yang tidak mungkin disamai orang lain. (jos, bersambung)
Derita Guru Bergelar Master Bersama 2 Anaknya (4)
Jumat 19-08-2022,10:00 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Sabtu 11-01-2025,16:35 WIB
Hasil Babak Pertama PSS Sleman vs Persebaya Surabaya: Bajul Ijo Babak Belur, Tertinggal 3-0
Minggu 12-01-2025,06:02 WIB
Pengamanan Ketat Pertandingan Liga 2: Gresik United vs Persela Lamongan Berjalan Aman dan Lancar
Minggu 12-01-2025,08:56 WIB
Kalah dari PSS Sleman, Paul Munster: Mengerikan, Pertandingan seperti Sirkus
Sabtu 11-01-2025,17:46 WIB
PSS Sleman Menang 3-1 dari Persebaya Surabaya, 2 Gol Bajul Ijo Dianulir Wasit
Sabtu 11-01-2025,19:08 WIB
Pemburu Koin Jagad di Surabaya Mulai Meresahkan, Ini Kata Psikolog
Terkini
Minggu 12-01-2025,12:00 WIB
Edarkan 20 Paket Sabu, Pasutri Sidotopo Sekolahan Diringkus Polisi
Minggu 12-01-2025,11:57 WIB
Kapolsek Gayungan Pastikan Keamanan Liga Sepak Bola Antar Pelajar di DBL Arena
Minggu 12-01-2025,11:53 WIB
Menteri Nusron: 864.662 Hektare Potensi Tanah Topang Ketahanan Pangan, Transmigrasi, dan Perumahan Rakyat
Minggu 12-01-2025,11:46 WIB
Awal Tahun, 44 Warga Tulungagung Terserang Demam Berdarah
Minggu 12-01-2025,11:13 WIB