Wali Kota Surabaya Sampaikan Pesan Bung Karno Lewat Audio di Malam Tasyakuran HUT ke-77 RI

Selasa 16-08-2022,21:41 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, memorandum.co.id - Menjelang Peringatan HUT ke-77 RI, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar tasyakuran di rumah dinasnya, di Jalan Sedap Malam No 2, samping Kantor Balai Kota Surabaya, Selasa (16/8/2022). Eri tak sendiri, dia didampingi oleh Wakil Wali (wawali) Kota Surabaya Armuji, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, jajaran forkopimda, kepala PD, camat, dan lurah. Pada malam tasyakuran kali ini, Wali Kota Eri menyampaikan beberapa pesan penting kepada jajarannya dan seluruh warga Surabaya lewat rekaman audio yang disebar di setiap RT/RW. Saat sambutan, dia mengatakan, agar warga Surabaya senantiasa menjaga kesatuan dan persatuan serta kegotong royongan. “Seperti yang disampaikan oleh Bung Karno bahwa kunci kemerdekaan RI adalah gotong royong. Pada zaman sekarang gotong royong masih relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata wali kota melalui rekaman audio. Melalui pesan audio, Wali kota yang akrab disapa Mas Eri itu mencontohkan gotong royong pada saat Surabaya dilanda krisis Covid-19. Saat itu, Pemerintah Kota (pemkot) dan warga Surabaya saling bahu membahu, membantu yang lemah dan yang kurang mampu. Mas Eri melanjutkan, gotong royong dan saling bahu membahu adalah bagian dari ruh Pemkot Surabaya. Ruh itu berwujud Kader Surabaya Hebat (KSH) dan aplikasi Sayang Warga. Menurut dia, dengan adanya KSH, pemkot terbantu dan bisa tepat sasaran ketika memberikan intervensi kepada warga yang kurang mampu. “Surabaya itu bisa menjadi hebat bukan karena wali kotanya, bukan pemkotnya, tapi keberhasilan suatu program itu berkat kerja keras seluruh warganya. Dari informasi warga kami bisa menjalankan program dengan tepat sasaran,” ujar Eri. Dia lantas menyampaikan kepada warga untuk tidak sungkan atau takut menyampaikan kepada camat dan lurah di lingkup Pemkot Surabaya. Menurutnya, keluh kesah yang dialami oleh warga itu bisa ditampung oleh camat dan lurah untuk dicarikan solusinya. Ketika camat dan lurah itu tidak bisa memberikan solusi dalam jangka waktu lebih dari 3 hari, Eri meminta warganya untuk melapor ke dirinya setiap Sabtu pagi di Kantor Balai Kota Surabaya. “Saya yakin, dengan kekuatan kebersamaan dan gotong royong, kita mampu membawa Kota Surabaya bangkit lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Serta menjadikan kota yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur,” pungkasnya. (bin)

Tags :
Kategori :

Terkait