Dikunjungi Kaisar, Ketua DPRD Surabaya: Harus Bisa Jadi Pendekar Lingkungan Hidup Jempolan

Selasa 16-08-2022,20:37 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, memorandum.co.id - Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono memberikan apresiasinya kepada Husnu Alkaisar Jabbar Tuhardi, aktivis cilik yang peduli terhadap lingkungan Kota Pahlawan. Apresiasi itu disampaikan Adi saat mendapat kunjungan silaturahmi dari keluarga Kaisar, Selasa (16/8/2022) sore di ruang kerjanya. Adi mengatakan, Kaisar merupakan panutan. Generasi penerus bangsa yang patut dicontoh. Di usia Kaisar yang menyentuh 9 tahun, telah berhasil memberikan sumbangsih terhadap penanganan lingkungan, utamanya masalah sampah di Surabaya. "Sore ini saya kaget sekali, karena kedatangan tamu yang istimewa yakni, ananda Kaisar. Jadi Dik Kaisar ini luar biasa hebat, ya. Dia siswa SDN Kaliasin 1 yang terpilih sebagai Pangeran Lingkungan Hidup 2022. Dan Dik Kaisar ini punya karya, yaitu pengolahan sampah organik dengan maggot," urai Adi. Politisi senior PDI Perjuangan ini lantas berdecak kagum. Terlebih usia Kaisar masih terbilang muda. Pihaknya lantas siap untuk memberikan support terhadap Kaisar agar terus ikut berperan serta membawa perubahan lingkungan di Kota Surabaya menjadi lebih baik. "Saya sangat senang, karena anak semuda ini sudah giat mencintai lingkungan hidup. Saya akan memberikan support agar Dik Kaisar kelak menjadi pendekar-pendekar lingkungan hidup yang jempolan dan karyanya membawa perubahan yang lebih baik untuk lingkungan Kota Surabaya," tandas pria yang akrab disapa Awi ini. Sementara itu, Kaisar merasa senang dapat bertemu dengan ketua dewan. Dia mengaku kunjungannya ini untuk menambah pengalaman dan wawasan. Siswa kelas 5 SD ini pun berharap, pertemuannya bersama legislatif ini dapat memberikan spirit baru dalam penanganan lingkungan ke depan. "Senang akhirnya bisa bertemu sama Ketua DPRD Surabaya. Saya ingin terus belajar bagaimana penanganan lingkungan hidup ke depan, sehingga masalah sampah di Surabaya tertangani dengan baik," ujar Kaisar. Kaisar mengatakan, mulanya dia terinspirasi dari juara pangeran lingkungan hidup tahun 2021. Berangkat dari sana, Kaisar lantas mempelajari budidaya maggot lewat internet. Menurutnya, dengan menggunakan larva lalat berwarna hitam (maggot) mampu mendegradasi sampah organik. Sebab, maggot atau belatung yang dihasilkan dari telur lalat hitam sangat aktif memakan sampah organik. "1 kilogram maggot bisa mengkonsumsi 4 kilogram sampah organik. Selain memakan sampah, sisa-sisa makanan maggot itu bisa buat kompos,” urai anak pasangan Yeyen Tuhardi dan Revy Farida Yuliana ini. Saat ini, di rumahnya, Kaisar mempunyai 242 kilogram maggot. Per 1 kilogram terdapat seribu lebih maggot. Maggot tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Kaisar untuk membantu pengolahan limbah kampung, restauran, dan hotel. "Sampai sekarang, kampung binaan ada 30 yang menerapkan maggot untuk pengolahan sampah organik. Lalu hotel binaan juga ada," ungkap Kaisar. Sedangkan ibunda Kaisar, Revy Farida Yuliana mengatakan bahwa dirinya mendukung penuh kegiatan anaknya. Dia berharap agar kegiatan yang dilakukan Kaisar bisa berguna bagi masyarakat luas. "Kita lihat di Surabaya ini masalah sampah kan terus menumpuk. Jadi saya mendorong anak saya untuk peduli terhadap lingkungan, khususnya sampah,” tuturnya. (bin)

Tags :
Kategori :

Terkait