Dukung Produksi Sepatu Eks Wisma Dolly, Wawali Armuji Minta ASN Pemkot Pakai Karya UMKM

Surabaya, memorandum.co.id - Wakil Wali (wawali) Kota Surabaya Armuji meninjau keberadaan rumah produksi sepatu eks karaoke Dondong di Jalan Putat Jaya Lebar C/87, Rabu (10/8/2022) pagi. Kedatangan orang nomor dua di Kota Surabaya ini untuk memastikan rumah produksi sepatu binaan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, serta Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya itu berjalan lancar. Armuji mengatakan, usaha mikro kecil menengah (UMKM) sekaligus koperasi bernama Maju Bersama itu fokus mengerjakan sepatu untuk siswa-siswi SD dan SMP yang berasal dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). "Sementara produksi sepatunya hanya untuk memenuhi kebutuhan siswa SD dan SMP yang MBR. Nah sekarang kita ingin bagaimana bisa melakukan ekspansi pasar, sehingga produksinya bisa berjalan terus dan tidak hanya menunggu satu tahun sekali," kata Armuji. Armuji mengungkapkan, di UMKM tersebut total memperkerjakan 24 orang yang berasal dari warga setempat. Dan saat meninjau lokasi produksi terdapat ribuan sepatu, baik di rak ruang produksi maupun gudang. "Sesuai catatan, masih ada stok 10.218 pasang sepatu dengan kondisi siap jual," ujarnya. Berangkat dari sini, Armuji mendorong agar seluruh UMKM sepatu binaan dinkopdag bisa maju dan berkembang. Armuji sangat mendukung hal itu. Karenanya dia berinisiatif agar aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya nantinya memakai sepatu karya UMKM Surabaya. "Jumlah ASN di Pemerintah Kota Surabaya sekitar 12.000 orang. Nah nanti akan kita ajak untuk mempelopori menggunakan sepatu yang diproduksi oleh warga Eks lokalisasi Dolly tersebut," ucapnya. Pemkot Surabaya, kata Armuji, akan mendampingi kontrol kualitas produk sepatu UMKM, dengan begitu bisa bersaing dengan produk ternama lainnya. "ASN juga harus pesan sepatu di sini, lalu didesain yang bagus sehingga nyaman dan kualitasnya tidak kalah dengan merk yang terlenal," tegas Cak Ji. 7. Politisi senior PDI Perjuangan tersebut juga berharap agar upaya-upaya pemberdayaan warga di bidang ekonomi dapat dilakukan secara sungguh-sungguh, sehingga memberikan dampak nyata terhadap pertumbuhan ekonomi kerakyatan. "Saya tidak mau hanya gugur kewajiban, harus ada dampaknya dan dirasakan oleh warga Surabaya," tandasnya. (bin)