Dievaluasi, SE Bupati Malang Penanganan PMK

Selasa 24-05-2022,17:51 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Malang, memorandum.co.id - Forkopimda Kabupaten Malang melakukan rapat evaluasi SE Bupati Malang tentang Penanganan Penyakit Mulut Kuku (PMK) hewan ternak, di ruang rapat Anusopati Pemkab Malang, Selasa (24/5/2022). Rapat dihadiri para peternak dan pedagang sapi yang berkesempatan menyampaikan saran dan masukan dalam penanganan PMK tersebut. Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat menyampaikan adanya usulan untuk membuka pasar hewan. “Memang sebagian besar menuntut untuk membuka pasar hewan, tetapi untuk wilayah barat yaitu Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon untuk tetap menutup pasar hewan,” katanya seusai mengikuti rapat. Penanganan PMK pada setiap kecamatan menurutnya berbeda pola. Yang meminta tetap dilakukan penutupan pasar hewan agar mencegah penyebaran virus PMK pada hewan ternak yang sehat. Sedangkan yang menginginkan dibuka agar para pedagang dapat melakukan aktivitas seperti biasanya. “Yang minta buka itu alasan dasarnya adalah ekonomi, karena tutupnya pasar hewan perekonomian mereka terganggu,” jelasnya. Terpisah, Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang Nurcahyo mengatakan, Pemkab Malang terus melakukan upaya pencegahan penularan virus PMK pada hewan yang sehat. Diantaranya, melakukan penyemprotan desinfektan pada pasar hewan serta melakukan pemeriksaan pada hewan ternak yang ada. “Saat ini perkembangan hewan yang suspek sudah mulai menurun di wilayah Kabupaten Malang,” terang Nurcahyo. Secara umum, di wilayah Jawa Timur semakin berkembang dan tidak kurang dari 16 wilayah kota dan kabupaten terdampak PMK. Evaluasi SE Bupati Malang ini karena masa berlaku SE akan segera kedaluarsa. Jika kondisinya masih tidak memungkinkan maka perlu adanya perpanjangan SE demi keamanan hewan ternak terutama sapi, baik itu perah maupun daging. Hingga kini, Nurcahyo menyampaikan ketersediaan daging di wilayah Kabupaten Malang masih stabil. “Kebutuhan daging serta harganya masih stabil, karena setiap harinya RPH (Rumah Potong Hewan, red) masih beraktivitas seperti biasa,” jelasnya. (kid/ari)

Tags :
Kategori :

Terkait