Penghuni Kos Meregang Nyawa Disamping Balitanya

Selasa 29-10-2019,20:45 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Surabaya, memorandum.co.id-Jerit tangis seorang balita tidak kunjung berhenti, terdengar dari salah satu kamar kos di Jalan Kampung Malang, Selasa (29/10). Sontak, hal itu membuat tetangga penasaran dan berusaha memeriksa sumber suara tersebut. Sebab, hingga waktu yang cukup lama, tangisan tersebut tidak juga berhenti. Saat diperiksa oleh Nunuk, salah satu tetangga mendapati, suara tangisan itu berasal dari balita berinisial A. Saat diperiksa, ternyata orang tua balita itu, Ayudiah Satria Utami (38), sudah tidak bernyawa. "Tadi Subuh sempat mendengarkan suara tangisan bayi, tapi kok tidak kunjung berhenti. Kemudian saya bangunin jam 05.30, saat saya lihat dibalik kaca jendela, kondisi ibunya meninggal, " kata Nunuk ditemui di lokasi. Karena penasaran dan untuk memastikan kembali, Nunuk berupaya mencari tetangga kos. Selanjutnya mereka melaporkan ke petugas keamanan kampung dan diteruskan ke pengurus RT. "Terus sama pakde saya yang petugas keamanan kampung dilaporkan ke pak RT," lanjut dia. Selanjutnya, ketua RT dan warga melaporkan kepada command center 112 milik Pemkot Surabaya. "Sebelum petugas datang, pintunya dibuka oleh pakde saya (petugas kemanan) dan warga. Tadi anaknya nangis dengan tengkurap saat dicari warga ternyata ditemukan di bawah rak piring tidak jauh dari jenazah ibunya," tandas Nunuk. Jenazah korban dibawa ke RSUD Dr Soetomo. Selanjutnya jenazah disemayamkan di rumah sahabat korban di Jalan Keputran Panjunan dan sang balita dirawat oleh pihak keluarga suami almarhum. Terpisah, saat dikonfirmasi Kanitreskrim Polsek Tegalsari Iptu Raden Dwi Kennardi menjelaskan, jika penyebab kematian ibu satu anak itu karena sakit. "Dugaan sementara karena saki. Karena kami juga menemukan obat yang rutin dikonsumsi korban," pungkas mantan Kanit Pidsus Satreskrim Polresta Sidoarjo itu. (fdn/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait