Menko PMK: Harus Ciptakan Budaya Cinta Buku

Minggu 10-04-2022,12:43 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Malang, memorandum.co.id - Budaya cinta dan gemar membaca, harus diciptakan sejak dini. Saat PAUD bahkan sebelum PAUD. Hal itu menjadi salah satu upaya, mengimbangi deras informasi di media elektronik. Mengingat, ada tulisan yang sudah bercampur aduk antara hikmah dan sampah. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia  Muhadjir Effendy  saat silaturahmi penerbit buku dengan manajemen New Bookstore (NBS) UMM di Rays Hotel, Sabtu (9/4/2022) malam. "New Bookstore, sebagai upaya untuk gemar membaca. Karena itu, harus diciptakan dengan suasana yang nyaman, Sehingga betah dengan sejumlah koleksi buku, dan menumbuhkan minat baca," terang menko PMK. Ditambahkannya, untuk anak anak, buku tidak harus tertata tapi di rak. Tapi biarkan saja berserakan di meja bahkan di lantai. Sehingga mudah dijangkau dan membacanya. Selain itu, menurutnya, tulisan di cetakan buku, bisa menjadi sumber utama. Bahkan, keasliannya tiada ada duanya dibanding tulisan di ektronik sekalipun. "Keotentikannya terjamin ya. Dalam sebuah cetakan buku, tidak bisa ada ralat, kecuali cetak ulang. Tapi itu tentu perlu waktu. Karena itu, perlu menciptakan generasi pecinta buku sejak dini," lanjut Ketua BPH UMM ini. Ia berpesan, agar jangan sampai gagal menciptakan generasi pencinta buku. Karena akan tergerus oleh buku buku elektronik, yang begitu mudah diakses. Namun, hal ini tentu saja dibutuhkan kerja keras, agar buku dibuat semenarik mungkin. Dalam kesempatan itu, hadir puluhan penerbit dari sejumlah merk buku dari dalam dan luar Jawa Timur. Semuanya, sangat mendukung dan siap dengan beragam koleksi buku di UMM NBS. (edr)

Tags :
Kategori :

Terkait