Tidak Pernah Terpikir PA menjadi Jalan Keluar

Selasa 08-03-2022,10:10 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

 Hati Terlanjur Terluka Gara-Gara WIL

Suami yang acuh membuat Sarah akhirnya berfikir realistis. Ia akhirnya lebih konsentrasi dengan kebutuhan anaknya yang masih duduk di bangku TK. Meski perceraian tidak ada dalam bayangannya, namun apa boleh buat jika itu yang terbaik baginya. Pengadilan Agama (PA) akhirnya menjadi jalan keluar meski tidak pernah terpikir sebelumnya. Melia, sebut saja anak Sarah saat ini lagi lucu-lucunya. Ibaratnya, ia sebagai oase ketika rumah tangga Sarah gersang. Gersang karena meski masih hidup dalam satu atap, perhatian bahkan sapaan mesra tidak lagi didapat oleh wanita yang tinggal di kawasan Mulyorejo ini. Padahal, sebagai seorang wanita, Sarah masih perlu bermanja dengan suaminya agar hidupnya lebih berwarna. Puji, suami  Sarah yang mulai menjaga jarak membuat Sarah lelah juga. Pesan mesra dari wanita idaman lain (WIL) membuat hatinya makin remuk. Hancur berkeping-keping jadinya. Pertengkaran pun tak terhindarkan. Ketika baru pulang tugas dari luar kota, pertengkaran hebat tak terhindarkan. Ketahuan selingkuh, Puji tersudut. Nyalinya ciut dan malam itu menjadi ajang pengakuan dosa. Untuk mengurangi kemarahan Sarah, Puji sempat mengelak jika apa yang dilakukannya hanya sebatas chat di media sosial Facebook (FB). Namun, semua alasan itu seolah tidak mempan. Sarah sudah tidak percaya lagi dengan kelakuan suaminya. “Kau masih mencintaiku?” tanya Sarah. “Tentu saja,” Puji menjawab dengan yakin. Sarah hanya diam sambil menahan air mata. Bagaimanapun hal ini sangat menyakitkan. Laki-laki yang dipujanya sejak enam tahun lalu melakukan tindakan yang tidak pantas. mengingat masa lalu, bendungan air mata Sarah  jebol. Ia tidak kuasa menahan rasa sakit. Hatinya seperti diiris-iris sembilu. Sarah hanya tahu, rumah tangga yang dibangun dengan kerja keras dirusak  oleh WIL yang dikenal suaminya di dunia maya. Meski Puji mati-matian tidak pernah kopi darat atau bertemu langsung dengan WIL-nya, namun Sarah tidak percaya begitu saja. Pesan mesra dari WIL sudah cukup untuk meremukkan hati seorang istri. Suami yang tidak perhatian saja sudah menyakitkan, apalagi suami yang tidak perhatian dan mesra dengan wanita lain. Dengan hati terluka, Sarah datang ke pengadilan agama. (PA). Keputusan Sarah sudah bulat. "Saya sudah tidak kuat dengan sikap suami. Akhirnya saya putuskan ke pengadilan untuk mengurus perceraian," ungkap Sarah dengan linangan air mata. (x/ono)  
Tags :
Kategori :

Terkait