Surabaya, memorandum.co.id - Berdasarkan pertimbangan yang matang dan seleksi ketat, akhirnya atlet cabang olahraga (cabor) renang Adinda Larasati Dewi Kirana, peraih 8 emas dan 1 perak di PON Papua 2021, ditetapkan oleh KONI Surabaya sebagai atlet terbaik. Sedangkan Lilies Handayani yang merupakan pelatih cabor panahan, terpilih sebagai pelatih terbaik. Keduanya dijadwalkan akan menerima penghargaan di Malam Anugerah Olahraga (MAO) 2021 yang digelar oleh KONI Surabaya di Gedung Sawunggaling pada 22 Februari 2022. Selain terpilih sebagai atlet terbaik, Adinda juga terpilih sebagai atlet yang berhasil memecahkan rekor terbanyak pada PON Papua 2021 yakni 6 rekor. Sedangkan prestasi Lilies Handayani juga tidak kalah mocernya. Saat menjadi atlet, dia berhasil meraih medali perak pertama bagi Indonesia di Olimpiade Seoul 1988 bersama Nurfitriyana Saiman dan Kusuma Wardhani. Demikian juga saat menjadi pelatih, dia berhasil mengantarkan atletnya meraih juara SEA Games hingga berlaga di olimpiade. Saat ditemui di Gedung KONI Surabaya, Adinda mengaku masih banyak event yang kini menjadi targetnya, seperti SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade. "Target saya meraih medali di olimpiade, tapi sebelumnya saya harus berprestasi di SEA Games dan Asian Games," katanya, Senin (21/2/2022). Sedangkan Lilies, juga mengaku masih memiliki impian yang cukup besar. Yakni, mengantarkan pemanah Indonesia meraih emas olimpiade. "Sebenarnya di Olimpiade Tokyo kemarin kita memiliki peluang, tapi karena ada beberapa kendala, pada akhirnya emas itu lepas. Saya masih memiliki impian atlet kita dapat meraih emas olimpiade," ujarnya. Di samping memberikan penghargaan kepada atlet dan pelatih, KONI Surabaya juga memberikan penghargaan untuk kategori Lifetime Achievement yang jatuh kepada Ratu Renang Asia Tenggara sekaligus pelatih renang Jatim Nanik Juliati Suryaatmadja. Nanik mengantongi segudang prestasi. Di antaranya meraih 11 emas dan memecahkan 10 rekor nasional pada PON Jakarta 1977. Setelah itu, dia juga memecahkan 6 rekor SEA Games Malaysia 1997 dan 3 rekornas. KONI Surabaya juga memberikan penghargaan untuk kategori Pendukung atau Penunjang Olahraga terbaik yang disabet oleh Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum. Tak luput, dalam edisi kedua MAO ini, KONI Surabaya melayangkan penghargaan untuk para mantan Ketua Umum KONI Surabaya. Di antaranya Saleh Ismail Mukadar, Yusuf Husni, alm Ali Syahbana, alm Heroe Poernomohadi, dan alm Sunardi. Menurut Ketua KONI Surabaya Hoslih Abdullah, untuk menentukan atlet dan pelatih terbaik, pihaknya mengacu pada hasil PON Papua 2021. "Kita melihat prestasi atlet dan pelatih yang berlaga di arena PON Papua," terangnya. Sementara itu, Arief Sosiawan, ketua Panitia MAO 2021 mengatakan, sebelum acara puncak penghargaan, akan lebih dulu dilakukan pelantikan pengurus KONI Surabaya periode 2021-2025. "Acara ini nantinya akan dihadiri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Ketua Umum KONI Jatim M Nabil. Sejauh ini tidak ada kendala, 99 persen MAO 2021 siap digelar," tuntasnya. (bin/fer)
Terpilih Atlet Terbaik MAO 2021, Adinda Larasati Target Medali Olimpiade
Senin 21-02-2022,19:42 WIB
Editor : Ferry Ardi Setiawan
Kategori :