Surabaya, memorandum.co.id - Warga Tambak Pring Timur V, Kelurahan/Kecamatan Asemrowo, mengaku resah. Sebab sudah berbulan-bulan warga RT 5/RW 6 itu selalu dihantui oleh banjir. Manakala hujan turun sejam, kawasan tersebut dipastikan tergenang dan akan surut sepekan kemudian. Alhasil aktivitas warga menjadi terganggu. Anak-anak sekitar sulit bermain dengan bebas. Pergi ke sekolah pun harus kecek-kecek. Bila ke masjid, warga berangkat dengan mengenakan sepatu boots karet. “Tidak hujan saja banjir, apalagi kalau hujan, makin banjir dan tidak surut-surut, bisa sampai seminggu,” kata Muraji, ketua RW 6, Minggu (30/1/2022). Drainase yang tak berfungsi optimal menjadi faktor penyebab. Kawasan yang dihuni 150 kepala keluarga (KK) tersebut seakan diabaikan. Pemkot Surabaya dinilai enggan memberikan perhatian. Pasalnya dua kawasan lain, Tambak Pring Timur IV dan Tambak Pring Timur VI lebih dulu mendapat jatah pembangunan. Sedangkan Tambak Pring Timur V berbulan-bulan menunggu kepastian. “Tambak Pring Timur V kerap kebanjiran akibat kondisi saluran airnya lebih rendah, sehingga tak terkoneksi dengan baik. Ini dampak dari pavingisasi dan pembangunan box culvert yang sudah terealisasi di gang samping kanan dan kiri. Pemkot dan dinas terkait harus tanggung jawab,” cetus Moch Widodo, ketua LPMK Asemrowo. Hal ini kemudian memantik pimpinan DPRD Surabaya untuk turun ke lokasi. Diakui oleh Reni Astuti, ada ketidakadilan yang diterima oleh warga Tambak Pring Timur V. Politisi PKS ini lantas mendesak Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya untuk segera merealisasikan peninggian jalan dan optimalisasi drainase, agar warga terbebas dari banjir. “Hujan tidak lebat saja jalan di gang ini sudah menggenang, dan baru surut 4 harian. Jika turun hujan lagi maka akan semakin lama. Kasihan anak-anak di sini tidak bisa bermain dengan bebas. Ibu-ibu juga sumpek karena lingkungan kotor dan banyak nyamuk,” jelasnya. “Kepala dinas sudah saya info, tolong perhatikan warga di sini,” imbuh Wakil Ketua DPRD Surabaya ini. Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Lilik Arijanto menerangkan, permasalahan yang melanda warga Tambak Pring Timur V akibat level jalan dan saluran permukiman lebih rendah dari level jalan dan saluran di Jalan Raya Tambak Timur (outlet). “Solusinya peninggian level jalan dengan pavingisasi dan pembuatan sal permukiman kurang lebih 200 meter. Tahun ini akan kita selesaikan segera,” tandasnya. (bin/fer)
Hujan Sebentar Banjir, Pimpinan DPRD Surabaya Desak Perbaikan Jalan dan Saluran Tambak Pring Timur V
Minggu 30-01-2022,20:45 WIB
Editor : Ferry Ardi Setiawan
Kategori :