Kopi Pagi

Rabu 26-01-2022,05:05 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Oleh : Lia Istifhama   (sebuah catatan sederhana, tentang filosofi kebaikan kopi) Manusia memiliki pilihan. Menjadi pemenang tapi tidak dikenang. Ataukah menjadi besar setelah dihempaskan? Ibarat kopi, ketika bijinya dileburkan, maka aroma wangi dan kegurihan rasanya dinikmati banyak orang. Setiap bijinya menyatu dengan setiap biji lainnya. Tidak ada lagi pengkultusan ego individual. Karena kopi telah mewujudkan diri sebagai bagian dari keseluruhan kenikmatan kopi yang diseduh semua orang. Ia dilebur, dan menyatulah ia dengan lainnya.      

Tags :
Kategori :

Terkait