Surabaya, memorandum.co.id - Anggota Komisi E DPRD Jatim, Mathor meminta kepala Dinas Provinsi Jawa Timur serta kepala cabang dinas SMA/SMK tidak alergi dengan keterbukaan informasi. Ia menyebut ditemukannya, salah satu siswa yang terpapar Covid-19 di SMAN 22 Balasklumprik harus menjadi catatan. "Jangan alergi untuk memberikan informasi. Kalau memang kondisi tidak memungkinan, karena ditemukannya Covid, silahkan melakukan langkah antisipatif," tutur Mathor. Politisi kritis asal Bangkalan ini, mendorong dinas pendidikan mengaji ulang pelaksanaan pembelajaran tatap muka (TPM) yang sudah digelar 2 Minggu lalu. "Jika ada kasus serupa di sekolah lainnya, maka perlu evaluasi perlu tidaknya dilakukan TPM," tegas Mathor. Mathor yang juga aktivis antikorupsi ini mendorong, kebijakan PTM perlunya dikaji ulang. "Jangan alergi dengan keterbukaan informasi. Sehingga siswa atau masyarakat bisa terlindungi," terang dia. Terpisah kepala cabang Dinas Pendidikan SMA/SMK Kota Surabaya, Lutfi Isa Ansori belum bisa hubungi. Beberapa kali dihubungi juga tidak diangkat. Dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsAap juga tidak dijawab. Demikian juga dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi juga tidak memberikan keterangan. Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifiah Indar Parawansa membantah lockdwon di SMAN 22 Surabaya. Orang pertama di Pemprov Jatim ini menegaskan kegiatan belajar mengajar diliburkan untuk bisa diatur kembali, besok pembelajaran tatap muka (PTM) kembali berjalan. Setelah muncul kabar seorang siswa terkonfirmasi positif covid. "Per hari ini diliburkan semua, karena ada yang terkonfirmasi positif. Jadi yang terjadi di SMAN 22 Kota Surabaya ini bukan lockdown," kata Khofifah. “InsyaAllah besok (19/1/2022) akan dilakukan kembali pembelajaran tatap muka (PTM). Untuk yang satu kelas pembelajarannya dilakukan secara daring,” terang Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung ke Pasar Bluto Kabupaten Sumenep, Selasa (18/1/2022). Gubernur Jatim menegaskan, semua lapisan masyarakat harus mempersiapkan kesiap siagaan untuk lebih waspada terhadap ancaman pandemi covid. “Seperti yang di warning Menko Marves, Luhut Binar Padjaitan. Bahwa ada kemungkinan pertengahan Ferbruari ada lonjakan Covid-19, terutama varian omicron,” tutur Khofifah. Khofifah juga mengingatkan seluruh kepala daerah di Jatim meningkatkan kewaspadaan berganda. Lebih lanjut, Khofifah menegaskan, bahwa dengan mulai meningkatnya kembali kasus Covid-19, maka kesiapsiagaan harus dilakukan dengan lebih serius. Ia mengajak seluruh pihak untuk menekan kembali mobilitas dan tetap tidak melonggarkan protokol kesehatan. Dengan mengenakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. (day)
Siswa Terkonfirmasi Covid-19 saat PTM, Dewan: Diknas Jatim Jangan Alergi
Selasa 18-01-2022,19:47 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :