Harga Minyak Goreng Melangit, Pemerintah Akan Tekan di Rp 14 Ribu

Kamis 13-01-2022,13:12 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, Memorandum.co.id - Melonjaknya harga kebutuhan pokok terutama minyak goreng, menjadi perhatian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Seperti Kamis (13/1), dengan menggandeng Bulog Jatim menggelar operasi pasa di Pasar Wonokromo. Warga pun menyerbu operasi pasar yang menjual mulai dari minyak goreng, beras, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, yang semua harganya di bawah harga pasar. Dikatakan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, bahwa operasi pasar untuk mendukung kebijakan pemerintah dan menekan harga minyak goreng menjadi Rp 14 ribu. "Tadi operasi pasar juga dilengkapi dengan komoditas lain termasuk beras, telur, cabai, bawang yang di-support pemerintah dan Bulog," ujarnya. Tambah Airlangga, ia melihat ada gula yang dijual Rp 11 ribu di pasar dalam harga gula naik juga sampai Rp 13 ribu. "Bahkan minyak curah yang harga Rp 17-18 ribu yang di-packing sendiri," ujarnya. Tindakan ini baru diambil dan regulasi lagi diatur dalam keputusan Mendag yang diterbitkan dua hari lalu. "Semoga minggu depan harga minyak Rp 14 ribu sedangkan gula akan dilihat lagi. Karena di Jatim ini kan produksinya produsen gula baik dari pabrik gula atau kombinasi lain," tegasnya. Airlangga menambahkan, terkait Intervensi atau kombinasi dengan kementerian lain, sudah ada. "Kalau ini kan sama kemendag dan kementan untuk melihat produksi yang dihasilkan petani dan harga yang berkembang di pasar," tambahnya Lanjut Airlangga, untuk menstabilkan harga dengan operasi pasar dengan selisih harga minyak goreng merek tertentu. "Selisihnya ditanggung pemerintah jadi harga di masyarakat didorong harga Rp 14 ribu," pungkas Airlangga. Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, bahwa pak menko tadi berharap seperti minyak tetao Rp 14 ribu. "Jadi ketika harga tinggi akan ditekan pemerintah biar tidak naik," ujarnya. Tambah Eri, dengan adanya operasi pasar agar harga menjadi normal. "Operasi pasar biar normal. Pemkot Surabaya akan koordinasi dengan pemprov ada disperindag provinsi biar bisa menekan. Karena ada subsidi juga tapi yang pasti dari operasi tadi ada yg turun dan naik tapi tidak signifikan," pungkas Eri. (fer)

Tags :
Kategori :

Terkait