Surabaya, memorandum.co.id - Prihatin nasib garam Madura di Jatim, Badko HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Jatim mengadu ke Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim. Karena garam merupakan bagian dari kehidupan masyarakat yang selama ini kurang mendapat perhatian. Ketua Bidang Kemaritiman HMI Jatim Basri menyampaikan, bagi masyarakat Madura, garam merupakan bagian dari kehidupan masyarakat yang dinilai selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah. HMI mendesak pemerintah memberikan legal standing hukum produk garam. “Garam harus masuk dalam tata niaga pangan,” jelasnya. Aktivis mahasiswa asal Pamekasan ini mengatakan, pihaknya sering melihat di beberapa daerah di Madura, misalnya Pamekasan dan Sampang, di mana mulai dari sektor harga dan permainan harga serta keterlibatan PT Garam terhadap nasib petani garam di Madura selalu kurang mendapat perhatian. "Harapannya, dengan menggunakan garam bisa menjadi tonggak mengangkat kesejahteraan perekonomian bagi masyarakat Madura," jelasnya. Sejumlah aktivis HMI Jatim ini menyampaikan Fraksi Demokrat DPRD Jatim diharapkan bisa memperjuangkan aspirasi para petani garam di Madura. Sementara itu, ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim Muhammad Reno Zulkarnaen menerangkan, pihaknya bersama elemen mahasiswa, maupun kepemudaan berkolaborasi. “Berbincang bareng, supaya kita terus mendapatkan original ide dari anak muda," kata Reno. Reno menyambut bangga, jika generasi muda dengan background aktivis dapat tertarik bahkan berkecimpung di perpolitikan nantinya. (day/fer)
HMI Jatim Perjuangkan Nasib Petani Garam
Jumat 07-01-2022,19:59 WIB
Editor : Ferry Ardi Setiawan
Kategori :