Surabaya, memorandum.co.id - Evaluasi kegiatan Hibah Matching Fund 2021, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada Kamis (23/12) Meeting Room Coral 1 Hotel Vasa, Surabaya.
Kegiatan ini adalah kegiatan lanjutan dari program hibah mathcing fund yang telah dilaksanakan sejak bulan September hingga Desember 2021 di desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Program hibah matching fund ini sendiri telah melibatkan 240 mahasiswa 36 dosen dari 14 program studi yang ada Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dengan 13 kelompok mitra.
Program matching fund terdiri dari 23 program kegiatan, program penelitian sebanyak 9 program sedangkan pengabdian sebanyak 14 program.
Diadakannya FGD ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak implementasi dari program hibah matching fund yang telah diterima oleh mahasiswa, dosen dan juga mitra yang telah bergabung.
Adapun manfaat yang telah dirasakan oleh mahasiswa, dosen dan juga mitra dalam kegiatan matching fund ini yaitu sebagai wadah untuk mahasiswa mengimplementasikan teori-teori keilmuan yang sudah didapatkan diperkuliahan, memberikan manfaat pada peningkatan hard-skill dan soft-skill bagi mahasiswa, meningkatkan peluang usaha bagi mitra, serta mendorong mahasiswa dan dosen mengikuti kegiatan pengabdian. Hal tersebut selaras dengan ungkapan salah satu dosen pendamping kegiatan matching fund ini yaitu :
“Dalam kegiatan hibah matching fund Untag Surabaya ini dapat menjadi jembatan untuk dosen dan mahasiswa dalam meningkatkan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Dr. IGN Anom Maruta, M.M (Kamis 23/12)
Kendati demikian ada beberapa kendala yang diungkapkan oleh dosen serta mahasiswa peserta hibah matching fund ini yaitu seperti kurangnya sosialisasi dan beberapa perbaikan untuk Standard Operating Procedure (SOP) dari kegiatan ini sendiri sehingga rekomendasi atau saran yang diberikan untuk kedepannya adalah memperkuat sosialisasi pelaksanaan program hibah matching fund dan beberapa perbaikan dalam SOP pada kegiatan ini. (*/gus)