Surabaya, memorandum.co.id - Kondisi air yang keruh hingga tidak layak minum di Pondok Pesantren (ponpes) Addurriyah Nyantren, Desa Bangkes, Kadur, Pamekasan, membuat dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) terpanggil untuk melakukan penelitian di sana. Tujuannya, agar air yang ada layak konsumsi. Kyai As'ad yang merupakan Ketua Yayasan Khalid bin Walid menjelaskan, kondisi air di ponpes tersebut sangat keruh dan tidak layak konsumsi. Mengingat air sangat dibutuhkan bagi santri, baik untuk mandi, wudhu, hingga masak. Sehingga dia berterima kasih jika ada dosen yang tergerak untuk melakukan penelitian dan mengubah air menjadi layak untuk digunakan. "Sungguh kami kesusahan dalam memperoleh air bersih apalagi masuk musim kemarau, air sangat susah didapatkan," ungkapnya, Rabu (22/12/2021). As'ad menceritakan, ponpes sudah membuat lima titik sumur bor, namun hanya dua sumber air yang dapat digunakan. "Dari dua sumber air itu satu sumber kondisi airnya keruh serta berdebu dan mengandung kapur," terangnya. Untuk bisa memperoleh air bersih, ponpes tersebut harus mengebor wilayah tersebut hingga kedalaman 100 meter, barulah kemudian air bisa digunakan. "Itu pun hanya beberapa jam saja, setelah itu kita menunggu untuk bisa menggunakan air tanah tersebut," ujar As'ad. Terlebih jika listrik padam, membuat ponpes kekurangan air sehingga air untuk wudhu menggunakan air bekas cuci kaki. "Kondisi ini sangat memperhatinkan, jadi kami dan masyarakat sengat membutuhkan air yang layak konsumsi," tuturnya. Mendengar langsung keluhan dan kondisi air yang ada di wilayah pondok pesantren itu, Ketua LPPM Unusa, Achmad Syafiuddin merasa prihatin. "Sudah jelas jika kondisi air yang ada di wilayah tersebut tidak layak, karena keruh serta ada bintik putih yang jika lama akan licin, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi karena air sudah tercemar," paparnya. Keprihatinan itu, akan ditindaklanjuti Unusa dengan mengajarkan masyarakat setempat untuk mengelola air yang keruh menjadi air layak minum. “Hasil penelitian ini akan diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Pamekasan sebagai tindakan lanjut. Saya berharap adanya triple helix yang tepat antara Universitas, Mitra, dan Pemerintah. Dengan begitu masalah air bersih ini akan teratasi dengan kerja sama yang baik antara ketiga unsur tersebut," tuntasnya. (mg3)
Keterbatasan Air di Ponpes Pamekasan, Unusa Ajarkan Kelola Air Bersih
Rabu 22-12-2021,19:07 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Senin 22-12-2025,22:16 WIB
Gelar Muktamar dan Penyempurnaan Konstitusi PBNU: Sebuah Solusi Alternatif
Senin 22-12-2025,18:49 WIB
Puluhan Ibu Rumah Tangga di Surabaya Jadi Korban Investasi Bodong Kerugian Capai Rp 10 Miliar
Senin 22-12-2025,16:24 WIB
Pelatih Fisik Persebaya Shin Sang-gyu Ungkap Kunci Stamina Pemain di Super League 2025/2026
Senin 22-12-2025,17:24 WIB
Dua Pembunuh Mahasiswi UMM Berkelit, Polisi Pastikan Motif Usai Pra Rekonstruksi
Senin 22-12-2025,17:41 WIB
DPRD Surabaya Ingatkan Camat dan Lurah Soal Dana Kelurahan agar Tidak Terseret Kasus Hukum
Terkini
Selasa 23-12-2025,15:20 WIB
Satlantas Polres Batu Gelar Ramp Check Bus Wisata, Pastikan Keselamatan Wisatawan Libur Natal
Selasa 23-12-2025,15:11 WIB
Kapolres Erik Pantau Langsung Pengamanan Natal
Selasa 23-12-2025,15:08 WIB
Polres Batu Minta Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok BBM dan LPG di Batu Terpenuhi Jelang Libur Nataru
Selasa 23-12-2025,15:04 WIB
Tekan Angka Curanmor, Polsek Sawahan Pasang Banner Imbauan di Putat Jaya
Selasa 23-12-2025,15:02 WIB