Keterbatasan Air di Ponpes Pamekasan, Unusa Ajarkan Kelola Air Bersih

Rabu 22-12-2021,19:07 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Kondisi air yang keruh hingga tidak layak minum di Pondok Pesantren (ponpes) Addurriyah Nyantren, Desa Bangkes, Kadur, Pamekasan, membuat dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) terpanggil untuk melakukan penelitian di sana. Tujuannya, agar air yang ada layak konsumsi. Kyai As'ad yang merupakan Ketua Yayasan Khalid bin Walid menjelaskan, kondisi air di ponpes tersebut sangat keruh dan tidak layak konsumsi. Mengingat air sangat dibutuhkan bagi santri, baik untuk mandi, wudhu, hingga masak. Sehingga dia berterima kasih jika ada dosen yang tergerak untuk melakukan penelitian dan mengubah air menjadi layak untuk digunakan. "Sungguh kami kesusahan dalam memperoleh air bersih apalagi masuk musim kemarau, air sangat susah didapatkan," ungkapnya, Rabu (22/12/2021). As'ad menceritakan, ponpes sudah membuat lima titik sumur bor, namun hanya dua sumber air yang dapat digunakan. "Dari dua sumber air itu satu sumber kondisi airnya keruh serta berdebu dan mengandung kapur," terangnya. Untuk bisa memperoleh air bersih, ponpes tersebut harus mengebor wilayah tersebut hingga kedalaman 100 meter, barulah kemudian air bisa digunakan. "Itu pun hanya beberapa jam saja, setelah itu kita menunggu untuk bisa menggunakan air tanah tersebut," ujar As'ad. Terlebih jika listrik padam, membuat ponpes kekurangan air sehingga air untuk wudhu menggunakan air bekas cuci kaki. "Kondisi ini sangat memperhatinkan, jadi kami dan masyarakat sengat membutuhkan air yang layak konsumsi," tuturnya. Mendengar langsung keluhan dan kondisi air yang ada di wilayah pondok pesantren itu, Ketua LPPM Unusa, Achmad Syafiuddin merasa prihatin. "Sudah jelas jika kondisi air yang ada di wilayah tersebut tidak layak, karena keruh serta ada bintik putih yang jika lama akan licin, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi karena air sudah tercemar," paparnya. Keprihatinan itu, akan ditindaklanjuti Unusa dengan mengajarkan masyarakat setempat untuk mengelola air yang keruh menjadi air layak minum. “Hasil penelitian ini akan diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Pamekasan sebagai tindakan lanjut. Saya berharap adanya triple helix yang tepat antara Universitas, Mitra, dan Pemerintah. Dengan begitu masalah air bersih ini akan teratasi dengan kerja sama yang baik antara ketiga unsur tersebut," tuntasnya. (mg3)

Tags :
Kategori :

Terkait