Harga Cabai Naik, Komisi B Dorong Pemkot Surabaya Kerja Sama dengan Kabupaten Penghasil Cabai

Selasa 14-12-2021,11:11 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, memorandum.co.id - Tak bisa dipungkiri, Mahfudz, sekretaris Komisi B DPRD Surabaya pun turut menandaskan bahwa kenaikan harga cabai dipengaruhi faktor cuaca. Musim hujan menyebabkan cabai rusak karena kelebihan kadar air. Sehingga pasokan cabai menipis. "Jadi sejalan dengan teori ekonomi, bisa jadi kenaikan harga cabai di pasar-pasar rakyat ini diakibatkan suplai cabai yang berkurang, sedangkan permintaan tetap atau bahkan mengalami peningkatkan," terangnya, Selasa (14/12/2021). Sehingga, menyiasati harga cabai yang diperkirakan akan terus melambung hingga libur Natal dan tahun baru (Nataru), pihaknya mendorong Disperindag Kota Surabaya untuk terus menggelar operasi pasar, bahkan dimintabberlanjut hingga di awal tahun 2022 jika harga cabai tak kunjung stabil. Di samping itu, Mahfudz juga mendorong agar pemkot mengambil langkah jangka panjang. Salah satunya yakni, menjalin kerja sama dengan kabupaten dan distributor cabai di daerah-daerah pemasok. "Kota Surabaya tidak bisa berkutik dengan kenaikan harga cabai karena bukan penghasil. Makanya solusi jangka panjang ya harus kerja sama dengan daerah penghasil cabai, kabupaten-kabupaten yang menjadi produsen, supaya suplainya tidak tersendat," jelas wakil rakyat dari PKB ini. Dengan siasat itu, paling tidak Mahfudz yakin, di tahun-tahun yang akan datang, harga cabai dapat ditekan dan tak melonjak tajam saat musim penghujan. Seperti diketahui, harga cabai rawit, cabai merah besar, maupun cabai merah keriting, di beberapa pasar di Kota Surabaya kian pedas. Diungkapkan Doni, pedagang di Pasar Pabean bahwa harga komoditi cabai fluktuatif cenderung mulai merangkak naik sejak November akhir 2021. "Cabai rawit sekarang Rp 40 sampai 45 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 12 ribu per kilogram. Kalau harga 1 kilogram cabai merah naik dari Rp 12 ribu menjadi Rp 30 ribu," tuturnya, Minggu (12/12/2021). Faktor cuaca disebut menjadi salah satu penyebab kenaikan harga. Musim hujan mengakibatkan keterlambatan jadwal panen di daerah distributor, seperti Madura, Probolinggo, dan Lamongan. Sebagai pedagang, Doni mengaku pusing atas lonjakan harga cabai yang meningkat 200 persen ini. Pasalnya, banyak pembeli langganannya yang protes. "Harga cabai rawit sama cabai merah yang naik ini bikin kita pusing, pembeli banyak yang protes," tuturnya. (mg3)

Tags :
Kategori :

Terkait