Malang, memorandum.co.id - Forkopimda Kabupaten Malang meninjau langsung kawasan yang terdampak erupsi Gunung Semeru, Selasa (7/12/2021). Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) sore itu salah satu dampak yang ditimbulkan adalah putusnya Jembatan Gladak Perak, Kabupaten Lumajang. Bupati Malang HM Sanusi, Kapolres Malang AKBP R. Bagoes Wibisono dan Dandim 0818 Malang-Batu Letkol Yusub Dodi Sandra beserta rombongan meninjau langsung sisa–sisa kekokohan jembatan yang selama ini menjadi penghubung Kabupaten Malang dengan Kabupaten Lumajang. Diketahui, Jembatan Gladak Perak terdiri dari dua jembatan. Satu jembatan lama yang sudah tidak difungsikan dan sudah berstatus cagar budaya dan satu jembatan baru yang dibangun pada tahun 1998. Keduanya terletak di atas Sungai Besuk Sat, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Jembatan itu dibangun di sisi selatan jembatan lama dengan pondasi beton bertulang yang memiliki panjang sekitar 130 meter yang selama ini digunakan untuk lalu lintas masyarakat. Akibat putusnya jembatan itu maka jalur nasional Lumajang - Malang terputus total. Dan bagi masyarakat dialihkan untuk melalui jalur alternatif lain. Kapolres Malang menghimbau kepada semua pengendara bahwa dampak putusnya jembatan Gladak Perak, jalur menuju Lumajang dari Malang ditutup selama waktu yang belum dipastikan. “Untuk jalur Malang – Lumajang melalui Ampelgading tutup total,” jelasnya. (*/kid/ari)
Forkopimda Kabupaten Malang Tinjau Kondisi Jembatan Gladak Perak yang Ambrol
Selasa 07-12-2021,17:38 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :