Tekad Lika sudah bulat. Akan me-nyampaikan fakta kepada Dinda siapa Novan dan pamannya. Parmin, yang sebenarnya. Begitu pembahasan bersama skripsi selesai, Lika berpamitan dulu kepada teman-teman untuk segera pulang. Dia naik Grab. Biarlah yang lain, yang masih ingin mengisi weekandnya, menuruskan agenda acara yang sudah ditetapkan. Lika tak menyangka di keluarganya ada dua orang terlaknat. Makanya selama ini Parmin sering dolan ke rumah. Katanya sekadar main-main, melihat tubuh-tubuh muda peserta senam. Lika memaklumi. Dasar, mata laki-laki. Tapi, apa yang sesungguhnya terjadi? Entah sudah berapa lama mereka mempraktikkan itu. Sabtu malam Lika sudah sampai rumah. Dia langsung membuka pintu, karena setiap anggota keluarga memang dipegangi masing-masing satu kunci duplikat pintu utama. Suasana terasa lengang. Sepi. Tidak ada bunyi selirih apa pun. Dinda pasti sedang berhura-hura dengan teman-teman arisannya entah di mana. Biasanya Dinda pulang dini hari. Eli pasti ribet dengan pekerjaan rewangnya di acara resepsi. Dan, tidak disangka Novan sedang mengkhianati cintanya kepada Dinda dengan berselingkuh vs sana paman, Parmin. Padahal, lelaki tersebut sudah paruh baya. Tenaganya pasti tidak fit lagi. Dari selonjoran di sofa, Lika bermaksud bangun dan istirahat di kamar. Dia pun mengangkat tubuhnya yang semi-semi berat. Malas-malasan. Akhirnya usaha Lika berhasil. Dia dapat mendekati kamar. Namun, sesuatu di luar dugaan terjadi. Lika mendengar keributan kecil dari kamar tidur utama. Pelan-pelan Lika mengintipnya. Astaghfirullah... sesuatu di luar dugaan sedang terjadi. Lika melihat sepupunya bermain seks mandiri sambil menonton layar televisi yang memperlihatkan adegan dewasa. Tanpa terasa air mata jatuh membasahi pipi Lika yang bersih. Lika kemudian mundur pelan-pelan, memberi kesempatan Dinda menyelesaikan urusannya. Air matanya semakin deras mengalir. Dia membayangkan betapa Dinda terluka hatinya sehingga harus memuaskan hasrat seksualnya secara mandiri. Lika keluar rumah, berjalan ke minimarket yang menyediakan kursi untuk sekadar duduk-duduk menghabiskan minuman dan makanan kecil. Satu jam kemudian Lika baru pulang. Belum sempat Lika menyampaikan fakta soal Novan dan Parmin, Dinda sudah mengajaknya berbicara serius. “Besok antar aku memasukkan gugatan cerai ke PA. Tampaknya perkawinanku dengan Novan tidak mungkin dipertahankan,” kata Dinda. Lika hanya diam mendengarkan ajakan Dinda. Dia hanya mengangguk, lantas memeluk sepupunya itu dengan penuh kehangatan. “Aku hanya mampu berdoa, semoga Mbak Dinda segera mendapat lelaki pengganti yang lebih bertanggung jawab,” kata Lika. (jos, habis)
Bunga Desa vs Pejantan Tangguh (6-habis)
Selasa 07-12-2021,10:10 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Minggu 12-01-2025,06:02 WIB
Pengamanan Ketat Pertandingan Liga 2: Gresik United vs Persela Lamongan Berjalan Aman dan Lancar
Sabtu 11-01-2025,16:35 WIB
Hasil Babak Pertama PSS Sleman vs Persebaya Surabaya: Bajul Ijo Babak Belur, Tertinggal 3-0
Minggu 12-01-2025,08:56 WIB
Kalah dari PSS Sleman, Paul Munster: Mengerikan, Pertandingan seperti Sirkus
Sabtu 11-01-2025,17:46 WIB
PSS Sleman Menang 3-1 dari Persebaya Surabaya, 2 Gol Bajul Ijo Dianulir Wasit
Sabtu 11-01-2025,19:08 WIB
Pemburu Koin Jagad di Surabaya Mulai Meresahkan, Ini Kata Psikolog
Terkini
Minggu 12-01-2025,14:44 WIB
Pengamen Curi Motor di Wonocolo Sudah Tiga Kali Keluar Masuk Penjara
Minggu 12-01-2025,14:42 WIB
Ini Lho Jihad Rawat Sungai ala Sidoarjo
Minggu 12-01-2025,14:37 WIB
Harga Cabai Rawit di Gresik Masih Tinggi, Diskoperindag Sebut karena Musim Hujan
Minggu 12-01-2025,14:06 WIB
Wali Kota Surabaya Ajak DPRD Kolaborasi Dongkrak PAD
Minggu 12-01-2025,13:37 WIB