Surabaya, Memorandum.co.id - Korban bencana alam Awan Panas Guguran (APG) di Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang terus bertambah. Hingga saat ini, tercatat korban luka ringan 5 jiwa, dan luka berat 32 jiwa. Sementara korban meninggal dikabarkan masih nihil.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur, Budi Santoso menjelaskan, pihaknya terus berkoordinasi terkait penanganan bencana lahar panas Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021).
"Guguran awan panas Gunung Api Semeru mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo," terang Budi Santoso.
Data sementara BPBD Jawa Timur, sampai pukul 21.23 masih melakukan pendataan. Laporan meninggal dunia , luka ringan 5 ,
luka berat 32. Hingga malam ini, 25 pasien dirawat di Puskesmas Penanggal, serta 12 pasien dirujuk menuju RSDH, RSB.
"Sampai dengan saat ini visual Gunungapi Semeru masih tertutupi kabut disertai hujan intensitas sedang dan aktivitas APG masih terus berlangsung," tegas dia.
Disampaikan Budi Santoso, sejauh ini BPBD Lumajang memonitor dan melakukan koordinasi dengan PPGA tentang perkembangan guguran awan panas Gunung Semeru.
"Pukul 16.40, getaran pada seismograf sudah mengecil," terang Budi.
Sementara lokasi pengungsian, diletakkan di delapan titik. Seperti Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Balai Desa Sumberwuluh, Desa Oro-Oro Ombo, Lapangan Kamarkajang, Kec. Candipuro, sejumlah rumah warga yang aman, Masjid Jarit, Kec. Candipuro, gedung SDN 4 Supiturang. (day)