Malang, Memorandum.co.id - Salah satu dosen perguruan tinggi di Kota Malang Prof Dr Ir Sukamto, MS menciptakan teknologi pertanian. Dikenal dengan teknologi Asisti. Hanya dengan membutuhkan lahan seluas 20 m persegi. Namun, bisa untuk bermacam macam usaha tani. Tidak membutuhkan mobilitas tinggi, sangat cocok untuk aktivitas di masa pendeni Covid 19. Dan yang pasti bisa menjadi salah satu sumber pendapatan. Dengan luas lahan 20 m persegi, sering ditemukan di kawasan pemukiman. Baik di perkotaan, apalagi di pedesaan. Dalam kondisi produktif semua, bisa menghasilkan hingga jutaan rupiah, setiap bulannya. "Lahan 20 m persegi itu, bisa juga ditemukan di perkotaan. Apalagi di pedesaan, mudah ditemukan. Dengan sistem teknologi Asistif, sistem pertanian dengan terintegarasi hingga 4 jenis usaha," terang Prof Sukamto ditemui Memorandum. Dengan sistem itu, tentu sangat efektif dan efisien. Apalagi di masa pandemi Covid 19, sangat cocok untuk aktivitas rumahan. Sehinga menjadi salah satu cara, pencegahan penularan virus Covid 19, karena tidak banyak mobilitas ke luar. "Dengan sistem integrasi, bisa digunakan untuk 4 jenis usaha. Mulai ayam Joker, budidaya cacing tanah, ikan lele serta budi daya tanaman herbal angkung. Cocok untuk kegiatan rumahan di masa pandemi dengan pembatasan mobilitas," lanjutnya. Dengan 4 jenis usaha di dalam satu lokasi, pria yang juga menjadi guru besar itu, bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 5 juta. Tentunya, dengan asumsi semua usaha sudah berproduksi. "Jika sudah berjalan, nantinya tidak semuanya dari awal. Seperti ikan lele, bisa saja bikin indukan sendiri. Cacing tanah juga terus tumbuh. Sementara angkung, bisa bertahan hingga sekitar 2 tahun," lanjutnya. Efisiensi biaya operasinal itu, selain melalui perputaran rantai makanan, bahkan tidak menyisakan limbah itu, pihaknya mereduksi makanan ayam yang bisa menjadi jauh lebih murah. "Kotoran ayam, bisa untuk makanan cacing. Tentunya, setelah dipermentasi. Media bekas cacing, bisa digunakan sebagai media tanam angkung. Jadi tidak ada limbah," pungkasnya. Ia berharap, teknologi pertanian Asistif, bisa dikembangkan masyarakat luas. Solusi di masa pandemi, dan bisa menjadi upaya kertahanan pangan. (edr/gus)
Dosen di Malang Kembangkan Asistif, Solusi Petani di Masa Pendemi
Minggu 14-11-2021,07:29 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Sabtu 28-09-2024,14:11 WIB
Ketua PKS Jatim Apresiasi Ikhtiar Polda Jatim Menjaga Pilkada Aman dan Damai
Sabtu 28-09-2024,12:07 WIB
VAR: Transformasi Teknologi dan Tantangan Keadilan Sepak Bola Indonesia
Sabtu 28-09-2024,06:08 WIB
Tren TikTok Silent Walking, Hobi Jalan Kaki dalam Keheningan tanpa Bantuan Teknologi Digital
Sabtu 28-09-2024,17:24 WIB
Kantah ATR/BPN Trenggalek Juara Best Catwal Lomba Fashion Show Hantaru 2024
Sabtu 28-09-2024,15:57 WIB
Niat Bayar Angsuran, Uang Wartawan Senior Senilai Rp 500 Juta Dikemplang Pengusaha Malang
Terkini
Sabtu 28-09-2024,20:19 WIB
Dampingi Menkumham Tinjau TPI Juanda, Kakanwil Kemenkumham Jatim Komitmen Berikan Pelayanan Imigrasi Terbaik
Sabtu 28-09-2024,20:00 WIB
Polres Lumajang Obrak Abrik Arena Sabung Ayam di Dawuhan Lor
Sabtu 28-09-2024,19:01 WIB
Tutup Porseni Lapas Ambon, Kakanwil : Ini Bentuk Pola Kepribadian Dalam Kebersamaan dan Sportivitas WBP
Sabtu 28-09-2024,18:17 WIB
Blusukan ke Pasar Tradisional Tuban, Khofifah Dibanjiri Doa dan Dukungan Lanjutkan 2 Periode
Sabtu 28-09-2024,17:24 WIB