SURABAYA - Distribusi air milik PDAM Surya Sembada sudah empat hari mampet. Akibatnya ribuan warga Surabaya tidak mendapat pasokan untuk kebutuhan sehari hari. Beberapa wilayah terdampak airnya akan mengecil sampai tidak keluar, seperti di daerah Jalan Darmo, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Nias, Jalan Yos Sudarso, Jalan Walikota Mustajab, Jalan Undaan, Pasar Atom, Jalan Pegirian, Jalan Wonosari, Jalan Wonokusumo, DBAL (TNI AL) dan wilayah sekitarnya. Ini imbas pemindahan pipa PDAM di Jalan Yos Sudarso.
Menurut salah satu pelanggan air bersih dari PDAM, Purwati warga RT 04/RW 08 Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Tegalsari, tidak mengalirnya air bersih membuat dirinya kelimpungan mendapatkan air bersih.
"Saya kan jualan mie pangsit. Salah satu kebutuhannya ya air. Saya sudah habis 10 galon," keluh Purwati, Senin (9/9).
Dampak tersebut membuat pelanggan PDAM mengeluhkan karena minimnya pasokan air. Mereka harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan air terutama untuk mandi dan memasak. Iten warga Wonorejo membenarkan air PDAM mampet sejak Jumat (5/9). Bahkan, dia harus rela tidak mandi selama beberapa hari terakhir ini.
"Terpaksa enggak mandi selama empat hari. Air ngak keluar," cetus perempuan paruhbaya ini.
Sementara itu, Nuria juga memang mengalami hal serupa. Bahkan untuk mencuci pakaian atau aktifivas lain memanfaatkan air sumur. "Sangat terganggu kami. Harus susah payah mengambil air di sumur," ujar dia.
Hal itu juga dirasakan pengusaha laundri yang terpaksa tidak melayani pelanggan karena pasokan air PDAM tersendat. Dwi Anis pemilik usaha laundri mengatakan, selama kurang lebih 4 hari, air PDAM tidak mengalir ditempat usaha usahanya di Jalan Tempel Sukorejo 1 Surabaya, sehingga pakaian kotor yang diterimanya menumpuk.
"Saya sudah mengetahui bahwa air PDAM mati akibat adanya pemindahan pipa PDAM. Dan berharap agar air segera normal sebab jika tetap seperti ini sangat mengganggu," harap perempuan berhijab ini.
Namun ada hal yang menarik di balik peristiwa mampetnya air PDAM ini. Kondisi tersebut memberi keuntungan bagi beberapa pemilik usaha air isi ulang. Salah satunya Nilam penjual air isi ulang di Jalan Tempel Sukorejo 1 Surabaya. Nilam mengaku mendapat keuntungan dengan banyaknya masyarakat yang membeli air isi ulang. Menurutnya permintaan air isi ulang terus meningkat drastis. Ia mengaku sudah melayani ratusan air isi ulang. Ia menjual air bersih sebesar 5 ribu untuk air ukuran 19 liter.
“Lumayan banyak order dengan tidak beroperasinya PDAM. Kami kewalahan karena sangat banyak warga yang datang. Bahkan pada kemarin (Minggu, 8/9, red). Sebanyak 5.700 liter air habis dibeli ratusan warga,” pungkasnya. (alf/udi)