Bojonegoro, memorandum.co.id - Penghapusan kemiskinan ekstrem di wilayah Kabupaten Bojonegoro menarik ditelusuri. Hal itu tak lepas dari peran Pemkab Bojonegoro di bawah kepemimpinan Bupati Anna Mu'awanah dan Wakil Bupati Budi Irawanto yang punya banyak program pengentasan kemiskinan ekstrem. Ini pula yang menjadikan Bojonegoro ditetapkan sebagai pilot project pengentasan kemiskinan ekstrem nasional 2021. Pada kurun waktu 2015 hingga 2020, penduduk miskin berkurang dari 15,71% menjadi 12,87%. Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah mejelaskan, dalam kurun lima tahun ada penurunan jumlah warga miskin. Yakni dari 194.000 jiwa menjadi 161.100 jiwa. "Bojonegoro berkontribusi besar pada penurunan jumlah penduduk miskin yakni 32.900 jiwa dari 370.000 jiwa penurunan kemiskinan tingkat Jawa Timur," kata Bupati Anna. Banyak langkah dilakukan Pemkab sebagai upaya menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Berbagai kebijakan diambil melalui program yang sudah dijalankan di masa kepemimpinan Anna-Wawan. Beberapa program yakni rehab rumah tidak layah huni (RTLH) atau Aladin (Atap lantai dan dinding). Selain itu, Pemkab juga menyiapkan bantuan pangan non tunai (BPNT) Daerah untuk mengcover warga yang tidak mendapat bantuan dari pusat. Pada 2021 juga sudah tidak ada desa kategori tertinggal. Bahkan, desa kategori berkembang ditargetkan tidak ada pada 2022. Artinya, semua desa di Bojonegoro akan naik level menjadi maju dan mandiri. (top/har) Berikut program Pemkab Bojonegoro tahun 2021 untuk pengentasan kemiskinan. - BPNT Daerah dengan sasaran 10.000 KPM dengan alokasi Rp15 miliar - Rantang Kasihmoe sasaran 3.630 lansia dengan anggaran Rp11,1 miliar - Santunan duka bagi ahli waris dengan 9.100 penerima yang dialokasikan Rp22,7 miliar - Program Aladin/RTLH sebanyak 3.372 unit dengan anggaran Rp78,5 miliar - Universal health coverage (UHC) atau kesehatan semesta sebanyak 1.333.100 jiwa dengan anggaran Rp22,7 miliar - Bantuan Keuangan Desa (BKD) untuk pembangunan Jamban sebanyak 3.105 unit dengan dana Rp31 miliar - Bansos yatim untuk 7.288 anak dengan anggaran Rp11,1 miliar - Beasiswa scientist untuk 750 mahasiswa dengan anggaran Rp 22,5 miliar - Beasiswa 2 sarjana 1 desa untuk 860 mahasiswa dengan anggaran Rp17,2 miliar - Bantuan untuk madrasah diniyah (Madin) untuk 1.104 lembaga dengan anggaran Rp36,5 miliar - DAK (Dana Alokasi Khusus) Madrasah Aliyah (MA) untuk 56 lembaga dengan anggaran Rp9,78 miliar Selain itu, Pemkab Bojonegoro juga mempunyai banyak program unggulan tahun 2022, diantaranya: - Revitalisasi pasar yakni 11 pasar daerah dan 68 pasar tradisional dengan anggaran Rp 39,8 miliar - Stimulan BUM Desa untuk 15 BUM Desa dengan anggaran Rp15 miliar - Kartu Pedagang Produktif (KPP) untuk 20.000 pedagang dengan anggaran Rp 50 miliar - Program petani mandiri untuk 561 poktan dengan anggaran Rp97,5 miliar - Listrik keluarga miskin bagi 5.125 keluarga dengan anggaran Rp6,45 miliar (top/har
Hapus Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Bojonegoro Perbanyak Program Bantuan Masyarakat
Rabu 10-11-2021,09:05 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :