Gresik, memorandum.co.id - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bekerja sama dengan Balai Jasa Konstruksi wilayah IV Surabaya menggelar Education and Training (EDUTRAIN) dan uji sertifikasi bagi 100 tenaga konstruksi di wilayah Surabaya, dan 90 tenaga konstruksi di Kediri.
Kegiatan digelar di kantor Balai Jasa Konstruksi wilayah IV Surabaya pada Senin-Selasa (18-19/10) dan di Kantor Kelurahan Semampir, Kabupaten Kediri, akhir pekan kemarin.
Kegiatan yang dilakukan di antaranya pelatihan dan praktik tentang konstruksi bangunan sederhana dan juga ulasan terkait mutu semen. Selain itu, juga sertifikasi tenaga konstruksi melalui tes tulis, aplikasi keterampilan langsung dan wawancara.
General Manager of Sales Area III SIG Akhmad Yani Yulianto mengatakan, bahwa kegiatan ini digelar untuk mempersiapkan tenaga konstruksi yang kompeten, handal dan tersertifikasi.
Kompetensi para pekerja konstruksi ini berpengaruh pada kualitas bangunan yang dihasilkan, karenanya pekerja kontruksi harus berkompeten dan memiliki sertifikat di bidangnya.
“Melalui program EDUTRAIN, SIG memberikan pelatihan mengenai pemahaman teknik dasar konstruksi hingga perkembangan tren pasar dalam industri konstruksi. Dengan mengikuti tren pasar di industri konstruksi saat ini, daya saing para pekerja konstruksi akan meningkat, terutama di hadapan para pengguna jasa,” ungkap Akhmad Yani.
Lebih lanjut Akhmad Yani Yulianto, menyampaikan, selain pelatihan, para tenaga konstruksi juga diberikan program sertifikasi yang bertujuan untuk mengukur kompetensi dalam bidang bangunan.
“Sertifikat yang diperoleh nantinya akan memberi nilai tambah dan kemudahan bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan," katanya.
Adanya pelatihan dan sertifikasi ini disambut baik oleh salah satu peserta, Mohamad Wahyudi. Menurutnya, dengan mengikuti pelatihan dan sertifikasi ini dapat menambah ilmu sehingga bisa meningkatkan kompetensi bagi dirinya.
“Sertifikat bagi tenaga konstruksi sangatlah penting, mengingat saat ini beberapa proyek pembangunan mewajibkan tenaga konstruksi untuk memiliki sertifikat,“ ujar Mohamad Wahyudi.
Menurutnya, kepercayaan konsumen terhadap tenaga konstruksi juga meningkat apabila memiliki sertifikat.
“Karena itu saya berharap program ini dapat diselenggarakan secara berkelanjutan karena dapat meningkatkan kinerja dibidang konstruksi, kata Mohamad Wahyudi.
Sejak 2006 hingga saat ini, SIG melalui komunitas Jago Bangunan telah memiliki anggota sebanyak 13.181 tenaga konstruksi, dan 6.368 di antaranya telah mendapatkan sertifikasi dari Lembaga Penyedia Jasa Konstruksi (LPJK). (and/har/fer)