Lamongan, memorandum.co.id -
Lamongan dengan brandingnya yang megilan, dengan potensi yang luar biasa, menjadi hal yang menarik untuk terus dikaji dan dijadikan tujuan study dari berbagai sudut. Setelah beberapa kali dikunjungi sebagai tujuan study beberapa kabupaten/kota, kali ini Pasca Sarjana Universitas Airlangga datang untuk melakukan penandatanganan nota kesepakatan bersama terkait pembangunan daerah dan perwujudan tri dharma perguruan tinggi di Kabupaten Lamongan, serta melakukan interaksi dalam program Airlangga Forum untuk belajar dari kreativitas yang dilakukan Bupati Lamongan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi sebagai narasumber menyampaikan materi terkait Lamongan inovatif dan bangkit di masa pandemi. Ia juga mengungkapkan inovasi-inovasi yang telah dimunculkan Lamongan untuk mewujudkan visinya yakni kejayaan Lamongan yang berkeadilan.
Dalam 9 bulan menjabat, Bupati yes berhasil melakukan capaian yang luar biasa. Capaian baik dalam hal digitalisasi pelayanan publik untuk mempermudah pelayanan terhadap masyarakat, perbaikan infrastruktur, maupun gerakan-gerakan untuk pemulihan ekonomi masyarakat di masa pandemi.
Menurut Pak Yes, Lamongan bisa bangkit dari covid-19 kuncinya adalah dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat. "Dari keseluruhan apa yang kita sampaikan, bagaimana kita bangkit dari ekonomi, bagaimana bisa mencapai kejayaan ini, tidak lepas dari kolaborasi seluruh elemen masyarakat terutama yang biasanya disebut dalam teori kolaborasi pentahelix (pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media). Saya yakin dengan konsep kolaborasi ini, insyaallah seluruh persoalan-persoalan dan percepatan kebangkitan ekonomi maupun percepatan pencapaian kejayaan Lamongan ini bisa akan terwujud," ucapnya.
Direktur sekolah pascasarjana Unair, Prof. Badri Munir Sukoco memuji Kabupaten Lamongan yang berhasil menyamakan persepsi seluruh elemen sebelum mengeksekusi apa yang sudah menjadi janji kampanye bupati. Menurutnya Kabupaten Lamongan mempunyai kapabilitas untuk berubah. Kapabilitas perubahan ini memiliki tiga komponen yakni learning (belajar), proses, dan culture.
"Jika tiga komponen ini learning, proses, dan culture bisa dilakukan secara simultan dan terus-menerus, insyaallah Lamongan akan mencapai kejayaan," kata Prof Badri.
Menurut Prof. Rudi Purwono, Wakil Direktur I Sekolah Pascasarjana Unair bupati Lamongan mampu mengoptimalkan potensi yang ada di Kabupaten Lamongan dengan memajukan ekonomi dari berbagai sudut pandang. "Inilah seorang leader yang kita harapkan, kita tuntut bisa memberikan pencerahan bagi daerah pada saat ada suatu kondisi kondisi tertentu yang harus dihadapi dan diselesaikan," ucapnya.
Diungkapkan oleh Prof. Fendy Suhariadi, koordinator program studi pengembangan sumber daya manusia Unair bahwa berdasarkan data dari biro pusat statistik, dalam waktu 9 bulan jumlah dari sumber daya manusia Kabupaten Lamongan yang berstatus strata 1 ke atas naik 500 lebih. "Ini prestasi Lamongan, dalam 9 bulan masa kerja, hebat ini. Izinkan kami ikut menjadi partner Kabupaten Lamongan. Statistiknya semangat prospektif untuk Kabupaten Lamongan," ungkapnya.
Bertindak sebagai moderator forum Wakil Direktur III Sekolah Pascasarjana Unair, Prof. suparto Wijoyo. Selain itu, forum ini juga diikuti oleh akademisi Malaysia dan disiarkan secara online di berbagai platform aplikasi. (*/gus)