Surabaya, Memorandum.co.id - Pelepasan KRI Singa-651 dalam rangka Layanan Kas Bank Indonesia di pulau terdepan, terluar serta terpencil di wilayah Provinsi Jawa Timur dilakukan oleh Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Dr Iwan Isnuwanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Budi Hanoto, DPR RI Komisi XI Indah Kurnia, Direktur Departemen Pengelolaan Uang, Yudi Harimukti dan Deputy Kepala Perwakilan Imam Subarkah.
Program Edukasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah saat ini merupakan salah satu program implementasi kampanye Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah.
Cinta Rupiah adalah mampu mengenali, merawat dan menjaga Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI.
Bangga Rupiah adalah menggunakan Rupiah disetiap transaksi di NKRI.
Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto mengatakan, dukungan TNI AL kepada Bank Indonesia turut menjaga wilayah NKRI melalui kegiatan bersama pelepasan KRI Singa-651 dalam rangka layanan kas Bank Indonesia di pulau terdepan, terluar serta terpencil di wilayah Provinsi Jawa Timur.
"Kegiatan ini dilaksanakan di Pulau Masalembo, Pulau Kangean, Pulau Sepaken dan Pulau Nusa Penida," tegas Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Budi Hanoto menerangkan, menjadi perhatian jika masih terdapat transaksi selain rupiah di wilayah terdepan, terluar dan terpencil.
"Penting adalah masih terdapatnya transaksi selain rupiah NKRI terutama di Wilayah 3 T (terdepan, terluar dan terpencil) dan rendahnya kebanggaan penggunaan Rupiah," terang Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Budi Hanoto mendampingi Pangkoarmada menjadi Irup Pelepasan Kas Kapal Dermaga Madura Koamarda II.
Ia menyebutkan peristiwa lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan dari NKRI tahun 2002.
"Salah satunya adalah minimnya transaksi dan aktivitas ekonomi dalam mata uang rupiah di kedua pulau tersebut," kata Budi Hanoto. (day)