Reaktivasi KA Logistik Stasiun Indro Gresik Jadi Potensi Besar Dunia Industri

Sabtu 16-10-2021,09:23 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Gresik, Memorandum.co.id - Geliat industri di Kabupaten Gresik bakal semakin moncer. Hal ini seiring dengan diluncurkannya kereta api logistik (Kalog) oleh PT Kerata Api Indonesia (KAI). Yakni dari Stasiun Indro - Stasiun Pasoso, Jakarta Pergi-Pulang (PP). Efisiensi waktu dan biaya. Kepala Dinas Perhubungan Gresik, Tursilowanto Hariogi mengapresiasi kolaborasi dan sinergi yang telah terbangun sehingga reaktivasi kalog bisa terealisasi. Harapannya, kalog ini bisa dioptimalkan sebaik mungkin oleh seluruh stakeholders. Menurut dia, Kota Pudak yang masyhur dikenal sebagai kota industri memiliki lebih kurang 1.300-an pabrik skala besar dan kecil. Sehingga dibutuhkan tata kelola transportasi massal. Ini menjadi potensi besar bagi operasional kalog di Stasiun Indro. Tidak hanya itu, jika angkutan barang pabrik sudah beralih ke kalog, reaktivasi ini bisa turut menekan tingkat kemacetan. “Kalau seluruh pabrik, menggunakan angkutan kereta api 80 persen kemacetan lalu lintas teratasi,” kata Tursilowanto, Jumat (15/102021) petang. Mantan Asisten Pemkab Gresik itu juga menyoal terkait pemberdayaan masyarakat sekitar stasiun yang berada di Desa Sidorukun, Kecamatan Kebomas tersebut. PT KAI diharapkan bisa memberdayakan masyarakat sekitar sehingga bisa membangkitkan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Sementara itu, Direktur Niaga PT KAI Dadan Nurdiansyah mengatakan, reaktivasi kalog untuk memberikan kemudahan bagi dunia industri. Dikatakan, dengan memakai jasa angkutan barang kalog, perusahaan bakal bisa mendapatkan efisiensi waktu seklaigus biaya. “Kalog ini efisien, tepat waktu dan massal,” tegasnya Terpisah, Executive Vice President PT KAI Daerah Operasi (DAOP) 8 Surabaya, Heri Siswanto mengatakan, pemberangkatan pertama kemarin (Jumat 15/10/2021) ada dari 30 rangkaian gerbong datar (GD). Akan tetapi yang terisi 15 GD. “Dwelling time dua hari sekali. Akan kita pantau selama enam bulan ke depan, setiap tiga bulan sekali akan dilakukan evaluasi. Jika terdapat perkembangan yang baik, harapannya sehari bisa dua kali berangkat,” kata Heri.(and/har)

Tags :
Kategori :

Terkait