Kemenag Kota Malang Revitalisasi Masjid, Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19

Jumat 01-10-2021,14:11 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Malang, Memorandum.co.id - Masa pandemi Covid 19 yang belum usai menuntut banyak pihak untuk berkreasi dan berinovasi. Semua dilakukan untuk menyiasati dan menangani dampak pandemi. Salah satu kreasi dilakukan Bimas Islamtor Kemenag Kota Malang. Langkahnya, dengan revitalisasi masjid-masjid di Kota Malang untuk adaptasi dengan membantu masyarakat terdampak Covid-19. Agenda itu telah dimulai bulan Maret 2020. Selanjutnya, di bulan September 2021 sejumlah masjid telah menghasilkan nilai ekonomi. Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kota Malang, Moh. Rosyad menerangkan, sebagai bentuk adaptif masjid di masa pandemi, mengusung semangat menebar kedamaian dan kemakmuran. "Ada tiga hal yang direvitalisasi. Mulai Idarah yang artinya manajemen. Kemudian Imarah yang artinya memakmurkan masjid dan Riayah yang artinya menjaga fisik bangunan masjid," terangnya. Revitalisasi ini, kata dia, awalnya, untuk merespon adanya fenomena isoman. Pada masa pandemi, ada jamaah masjid yang terdampak ekonominya, karena terbatas aktivitasnya. Selain itu, ada juga terdampak sekaligus terpapar Covid-19. "Dari kondisi itu, kami mencanangkan program, jangan hanya jamaah yang memakmurkan masjid. Tetapi masjid juga bisa memakmurkan jamaah. Yaitu melalui revitalisasi ini, kami tata masjid agar bisa sedemikian rupa," lanjutnya. Awalnya, Masjid hanya mengandalkan uang sedekah dari kotak amal, khusus untuk kegiatan sosial. Tapi, tentunya hal itu tidak bisa mencukupi kebutuhan yang banyak. Untuk itu, mulai bulan September 2021, pihaknya mengajak pengurus masjid, melakukan revitalisasi. Bisa menata, ada usaha yang dibangun untuk kemakmuran masjid beserta jamaahnya. lebih lanjut ia menjelaskan, dari sekitar 1.750 masjid di Kota Malang, sudah hampir 80 persen melaksanakannya. Seperti halnya program sembako murah untuk jamaah masjid. Meskipun begitu tetap ada margin keuntungan, yang bisa masuk ke kas masjid. Dan marbot dijadikan admin, sehingga bisa mencari ditributor atau didistribusikan sendiri. Melalui revitalisasi, sudah terdata secara valid siapa yang bisa mendapat fasilitas itu. Sehingga mencegah tidak diborong atau dimonopoli satu pihak. Selain itu, masjid juga digagas untuk menjalin kerjasama dengan beberapa penyedia jasa umrah. Karena jika ada paket dara jasa umrah, sepuluh jamaah gratis satu. Maka pengurus masjid bisa ikut berangkat umrah. Dan ada keuntungan yang didapatkan untuk masjid. Diharapkan ada pemasukan dari sektor usaha, dan menyalurkan bantuan ke jamaahnya. Khususnya ke masyarakat terdampak Covid-19. Untuk itu, sosialisasi secara masif, perlu dilakukan ke seluruh takmir dan marbot masjid di Kota Malang. (edr)

Tags :
Kategori :

Terkait