Warga Pinggirsari Bacok Keluarga Adik Ipar

Jumat 16-08-2019,09:57 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

TULUNGAGUNG-Ketenangan warga Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru, Kamis (15/8) sekitar pukul 19.30 terusik. Pemicunya adalah aksi nekat Juremi (65), warga setempat yang membabi buta membacok Suhanto (69), adik iparnya. Parahnya, penganiayaan itu dilakukan Juremi di hadapan masyarakat yang sedang mengikuti acara ijab qabul, di rumah salah satu warga. Usai membacok korban, Juremi langsung melarikan diri. Warga tidak bisa berbuat banyak. Sebab tersangka kabur sambil membawa sabit yang digunakan membacok korban. Kapolsek Ngantru AKP Pudji Widodo mengatakan, usai menerima laporan ini langsung mengolah tempat kejadian perkara (TKP). Pihaknya juga menyisir sekitar Sungai Brantas. Sebab menurut keterangan beberapa saksi, tersangka terlihat di sekitar sungai. “Kita langsung sisir sekitar sungai karena kita dapat informasi pelaku melarikan diri kearah sana,” ujarnya. Setelah lebih kurang 2 jam melakukan penyisiran, akhirnya pukul 21.30, polisi bersama warga berhasil menemukan tersangka yang bersembunyi di kubangan dekat sungai. “Pelaku ini bersembunyi di kubangan air, jika melihat kondisinya basah kuyup,” terangnya. Pudji menjelaskan, setelah ditangkap, kepada polisi tersangka mengaku menyimpan dendam kepada korban. Itu karena korban acap kali memperlakukan adik tersangka dengan tidak baik, dan cenderung melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). “Ngakunya karena ada dendam. Katanya adiknya sering disiksa sama korban. Ini masih kita dalami,” ungkapnya. Pudji menyebut, selain Suhanto masih ada 2 korban lainnya yang saat ini sama- sama dirawat di IGD RSUD dr Iskak. Mereka adalah Henik Nuryati (42), anak dari Suhanto, dan cucunya, Legistio (19). Suhanto mengalami luka bacok pada bagian kepala dan tangan. Henik mengalami luka pada bagian tangan, dan Legistio mengalami luka pada bagian wajah. “Total korban ada 3 dan sekarang masih dirawat,” pungkas Pujdi. Sementara korban Legistio menuturkan, dirinya tiba-tiba mendengar benda jatuh mirip suara sepeda motor ambruk. Saat dirinya membalikkan badan, ternyata kakeknya sudah jatuh dan dihujani bacokan oleh pelaku. “Ada suara brak terus saya noleh. Tau tau kakek saya sudah jatuh dan dibacoki sama pelaku. Saya akhirnya ikut bantu kakek saya,” terangnya. Kemudian Henik, ibunya yang ada di dekat kakeknya berusaha melakukan pertolongan. Namun malah menjadi sasaran pelaku. "Tangan ibu terluka parah terkena bacokan sabit. Sedangkan saya akan membantu malah kena sabetan sabit," tukasnya. (fir/mad/tyo)  

Tags :
Kategori :

Terkait