Kisah Empat Anak Yatim Piatu Korban Covid-19, Berjuang Tuntaskan Pendidikan Sang Adik

Rabu 25-08-2021,10:48 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, memorandum.co.id - Dampak pandemi Covid-19 dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Salah satunya oleh Bayu dan ketiga adiknya. Belum lama ini, mereka harus kehilangan kedua orang tuanya. Akibat paparan virus korona. Ayah Bayu menjalani perawatan intensif akhir Juni, namun takdir berkata lain. Satu bulan berikutnya, Ibu Bayu juga menyusul menghadap Sang Khalik. Kini Bayu Pramudinata (24) harus menghidupi adik-adiknya. Dia menjelma menjadi kepala keluarga. "Saya sehari-hari bekerja sebagai ojek online. Insyaallah mencukupi, namun saya mengkhawatirkan pendidikan adik perempuan saya, mereka masih bersekolah," lirih Bayu, Rabu (25/8/2021). Ketiga adiknya itu Rahmat Putra Pramudiya (19), Abellia Putri Pramukeysa (13), dan Sellivia Putri Pramukeyla (11). Mereka berempat tinggal di rumah peninggalan orang tuanya di Jalan Tambak Mayor RT 12/RW 4, Kelurahan Asemrowo, Kecamatan Asemrowo. Rahmat baru lulus SMK. Abellia kini menginjak kelas satu SMP. Sedangkan yang paling bungsu, Sellivia baru duduk di bangku kelas lima SD. Bayu mencoba berjuang. Dia tak ingin kedua adiknya putus sekolah. Paling tidak bisa menembus jenjang SMA. Namun dengan kondisi ditinggal ayah dan ibu, situasi dirasakan Bayu semakin sulit. Bayu bukan berasal dari keluarga mampu. Beruntung tetangga sekitar banyak yang peduli dan membantu. Di lain sisi, Pemerintah Kota Surabaya berencana mengasuh anak yatim, piatau, dan yatim piatu korban Covid-19. Bayu menyambut baik program itu. Tak banyak yang dia minta, yang terpenting kedua adik perempuannya bisa lulus SMA. "Akan sangat terbantukan. Karena pendidikan yang paling utama. Adik saya tak perlu dibawa ke asrama, di rumah saja supaya saya bisa mengawasinya," pintanya. Sementara itu, Ketua LPMK Asemrowo Moch Widodo mengatakan, saat ini pendidikan kedua adik Bayu sedang dalam proses administrasi dan tengah diupayakan oleh dinsos dan dispendik. "Hari ini dinsos datang memberi bantuan sembako dan peralatan sekolah. Ini sinyal baik pemerintah. Bahwa anak-anak ini harus tetap melanjutkan sekolahnya. Saya berharap program baik ini bisa cepat terlaksana. Termasuk menyasar seluruh anak yatim, piatu, maupun yatim piatu di Kota Surabaya," pungkasnya. (mg3)

Tags :
Kategori :

Terkait