Oleh: Yuli Setyo Budi, Surabaya
Tidak disangka, ternyata tanggapan Nanang sangat mengejutkan. Risa diminta secepatnya menggugurkan kandungan. Tentu saja Risa menolak. Dia menagih janji Nanang yang akan menikahinya bila dirinya hamil.
Yang lebih mengejutkan, sejak itu Nanang tidak pernah nongol di rumah Risa atau menjemput di tempat kerja untuk sekadar jalan-jalan seperti dulu. Risa dan kakaknya yang bekerja sebagai anggota linmas akhirnya mencari Nanang.
Alamat yang pernah diberikan kepada Risa didatangi. Ternyata palsu. Itu adalah alamat sebuah balai RW di kawasan Sawahan. Risa juga melacak melalui FB. Setali tiga uang. Nihil.
Terakhir Risa dan kakaknya melacak Nanang dengan mendatangi rumah yang pernah ditunjukkan Nanang di Lakarsantri. Hasilnya lebih mengecewakan. Rumah tersebut ternyata milik orang Gresik.
Makanya ketika menunjukkan rumah tersebut sebagai rumah orang tuanya, Nanang tidak mengajak turun dan masuk. Nanang hanya menghentikan motornya di jalan depan rumah.
Katanya rumah sedang sepi karena kedua orang tua dan keluarga yang lain pulang ke desa. Ada kerabat yang meninggal. Nanang beralasan tidak ikut karena sibuk bekerja.
Di tengah keputusasaannya, Risa teringat pernah diajak menginap di sebuah vila di Batu. Maka, meluncurlah mereka ke sana untuk mengecek data pada pengelola vila tadi.
“Seingat Risa, Nanang pernah menunjukkan KTP kepada pengelola vila. Mungkin bapak pengelola vila mencatatnya,” kata pengacara yang dipercaya keluarga Risa menangani kasus gadis ini.
Advokat yang juga banyak meng-handle kasus-kasus warisan dan kawin-cerai ini menambahkan, akhirnya alamat Nanang diketahui. Dia tinggal di daerah Tandes. Tak membuang waktu, keesokan harinya Risa mendatangi alamat tersebut.
Sampai di tempat tujuan, Risa dan kakaknya disambut seorang perempuan muda yang sedang mengandung. “Ada apa mencari Mas Nanang? Dia kerja. Kenalkan, saya istrinya,” sambut perempuan berkulit kuning tersebut, sebut saja Ranti (28).
Hati Risa hancur. Dia tak menduga ternyata Nanang sudah beristri. Walau begitu, Risa mencoba tidak segera mengaku sebagai wanita yang disakiti oleh suami Ranti. Dia kasihan kepada perempuan yang wajahnya begitu polos itu.
Namun, tidak demikian dengan kakak Risa. Dia menjelaskan tanpa tedeng aling-aling bahwa adiknya saat ini juga sedang hamil. Dan, itu atas perbuatan Nanang. Suami Ranti.
Keterkejutan seketika membias jelas di wajah Ranti. Dia bahkan sempat pingsan setelah mengetahui bahwa Risa mencari Nanang untuk menuntut tanggung jawab.
Khawatir Nanang menghindar bila tahu Risa mencarinya, Risa dan kakaknya sengaja menunggu kedatangan Nanang di rumah Ranti. Namun sampai matahari tenggelam, ternyata yang ditunggu tak juga nongol. Bahkan, hingga hampir tengah malam.
Karena tidak mungkin menginap di rumah Ranti, akhirnya Risa pamit pulang. Dia hanya berpesan: jangan sampai memberitahukan kedatangan dia dan kakaknya kepada Nanang agar yang bersangkutan tidak kembali kabur. Risa juga berpesan kepada Ranti agar secepatnya memberi tahu dia bila Nanang sudah di rumah. (bersambung)