Ningsih Merasa Terpuaskan, Manuke Merasa Termanjakan

Kamis 18-07-2019,09:54 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Oleh: Yuli Setyo Budi, Surabaya Mina akhirnya menjadikan Lisa sebagai teman curhat. Segala unek-unek dia ungkapkan kepada temannya tersebut, sampai-sampai tidak ada satu satu pun rahasia yang tersembunyikan. Diakui Mina, kehadiran Lisa memang sangat berarti baginya (nanti akan ditulis tersendiri dalam Sejuta Kisah Rumah Tangga selanjutnya). Dampaknya, Mina menjadi cuek dengan apa pun yang terjadi dengan suami dan tantenya. Fakta lain yang menunjukkan Ningsih makin terjerat cinta gelap vs Manuke dianggap Mina sebagai angin lalu. “Aku jadi tak peduli ketika memergoki Tante masuk kamar mandi bersama Manuke,” aku Mina. Rumah tangga Manuke vs Mina berjalan bak embun pagi. Terbentuk dalam sekejap oleh uap air malam, yang lantas hilang menguap diterpa hangatnya sinar matahari pagi. “Ketika Tante terang-terangan minta aku cerai dari Manuke, aku tahu bahwa Tante ingin memiliki Manuke seutuhnya. Aku tak banyak pertimbangan. Aku iyakan saja,” tutur Mina. Apalagi, tambah Mina, Manuke semakin cuek terhadapnya. Mereka jarang bertemu. Kalaupun bertemu, tidak ada sesuatu pun yang mereka perbuat selain diam. Dalam seminggu, paling mereka hanya bertemu sekali atau dua kali. “Aku sendiri sibuk dengan pekerjaan dan kesenanganku sendiri,” kata Mina, yang menambahkan bahwa Manuke semakin asyik dengan kemanjaan-kemanjaan yang dilimpahkan Ningsih. Harta peninggalan almarhum Mukhlis dan hasil bisnis Ningsih sendiri memang tidak akan habis hanya untuk lima generasi. Jeratan Ningsih terhadap Manuke menyebabkan lelaki muda ini tak mampu bernapas tanpanya. Apa saja yang diminta Manuke selalu dipenuhi Ningsih. Mereka pantas menjadi contoh faktual simbiosis mutualisme. Ningsih bergantung kepada Manuke lantaran tak bisa lepas dari kenikmatan-kenikmatan ragawi yang diberikan pria ini, sementara Manuke bergantung kepada Ningsih lantaran tak bisa lepas dari kenikmatan-kenikmatan duniawi yang digelontorkan perempuan ini. “Mereka bahkan tak peduli apakah aku masih ada di antara mereka atau aku meninggalkan mereka. Ada tidaknya aku tidak membedakan apa pun. Bahkan, Tante yang awalnya menyarankan aku cerai dari Manuke tak pernah membahas hal itu lagi. Ya udah, aku sendiri yang mengajukan gugatan di PA. Ini aku baru konsultasi dengan pengacara,” kata Mina, yang berharap segera dapat sidang dan menyandang status baru sebagai janda. Diakui perempuan bermata indah ini bahwa tingkah laku Manuke dan Ningsih sudah tidak bisa digolongkan dalam manusia beradab. Mereka tak peduli pada ajaran agama, adab ketimuran, serta aturan-aturan apa pun yang mengikat. (habis)

Tags :
Kategori :

Terkait