Dikira Celengan, Maling Curi Batu Pengganjal Pintu

Rabu 17-07-2019,15:41 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

SURABAYA - Sial dialami Ismail (23), warga Jalan Tambak Wedi Baru Gang Madu. Niatnya mencuri barang berharga di sebuah rumah Jalan Platuk Donomulyo V, namun yang diambil paving yang dibungkus kertas kado untuk pengganjal pintu. Tersangka baru mengetahui setelah dibuka di rumahnya. Aksi Ismail akhirnya itu, terungkap setelah anggota Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak melakukan penyelidikan dengan melihat rekaman CCTV dan berhasil meringkus Ismail di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), yang sedan mencari sasaran lagi. "Tersangka sudah kali kedua mencuri di rumah korban. Saat ini dia sudah kami jebloskan ke tahanan atas perbuatannya," tegas Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Antonius Agus Rahmanto, Rabu (17/7). Di aksi kali pertama, tersangka berhasil menggasak laptop di ruang tamu dan uang koin Rp 100 ribu. Modus operandinya, Ismail berjalan kaki mencari sasaran secara acak di daerah Tambak Wedi Baru pada pagi hari. Ketika melintas di depan rumah korban yang terlihat sepi, Ismail masuk dengan cara mencongkel jendela lalu mengambil laptop dan uang. Setelah berhasil langsung melarikan diri. "Merasa aksinya berjalan lancar, tersangka mengulanginya kembali dengan modus yang sama," tandas Antonius. Namun kali ini korban lebih waspada dan melengkapinya dengan CCTV di sudut kamar. Ismail yang tidak mengetahui kemudian mencuri lagi dan dalam rekaman kamera pengintai itu, ia mengambil paving yang dibungkus kertas kado. Setelah berhasil, ia kabur. Sedangkan korban melapor ke polisi berikut bukti rekaman CCTV. Laporan tersebut, kemudian ditindaklanjuti dengan penyelidikan sesuai dengan ciri-ciri fisik dari Ismail. Hingga akhirnya kinerja polisi membuahkan hasil dan menangkapnya di sekitar TKP saat mencari sasaran rumah yang bisa dibobol. "Sesuai keterangan saksi-saksi, tersangka sering beraksi di daerah Tambak Wedi. Apalagi, ciri fisik tersangka yang cacat (tangan kiri buntung), sehingga dengan mudah untuk dikenali," beber Antonius. Di hadapan penyidik, Ismail tidak bisa mengelak dan mengaku telah membobol rumah salah seorang warga. Sayangnya hasil kejahatannya sudah dijual. "Laptop sudah saya jual Rp 1 juta, ke orang tak dikenal di daerah Pasar Kembang," terang Ismail sambil menundukkan wajahnya dan menutupinya dengan kedua tangannya. Pria berbadan tinggi ini juga berterus terang bila aksi kali keduanya telah mencuri paving yang dibungkus kertas kado. "Setelah saya buka di rumah, ternyata isinya batu. Saya kira bungkusan yang berat itu celengan berisi uang," pungkas Ismail. (rio/tyo)

Tags :
Kategori :

Terkait