Panen Raya Padi, Bupati Jombang Dorong Petani Gunakan Pupuk Organik

Rabu 05-05-2021,21:20 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Jombang, memorandum.co.id - Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab melaksanakan panen raya Demplot Padi (Beras Sehat) di Desa Banjarsari, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Rabu (5/5/2021). Bupati didampingi Asisten 1, Kepala Dinas Pertanian, Kepala DPMD, serta OPD terkait lainnya. Selain itu, juga launching pupuk organik Micoriza dan kompos pengusir tikus hasil produksi dari Gapoktan Desa Banjarsari. Desa Banjarsari meningkatkan pertanian organik, yaitu program pertanian produktif. Dimana menggandeng Universitas Wahab Hasbullah (Unwaha) untuk membuat pupuk organik micoriza, dan Baznas Kabupaten Jombang. Mundjidah Wahab mengapresiasi positif langkah sinergi yang diambil Kepala Desa Banjarsari. Untuk itu, pihaknya mendorong desa yang lain untuk mengikuti langkah Desa Banjarsari, agar petani semakin banyak menanam padi dengan pupuk organik. "Apalagi pupuk subsidi juga sangat sulit dan terbatas, sehingga ini merupakan solusi terbaik. Padi organik punya banyak kelebihan, lebih menguntungkan bagi petani. Kesejahteraan petani pasti akan meningkat jika menanam padi organik,’’ ujarnya. Bupati menjelaskan, bahwa padi organik tidak menggunakan pupuk kimia. Dan hal ini akan memutus rantai ketergantungan terhadap pupuk kimia yang pasokannya dari pusat terus dikurangi. Sementara, semakin lama kebutuhan lahan terhadap pupuk kimia semakin meningkat. "Ini menyebabkan pupuk kimia makin lama semakin langka dan harganya pun kian mahal. Sehingga keuntungan petani terus menurun. Namun dengan menanam padi organik saat masa tanam, maka para petani tidak akan bingung cari pupuk kimia,’’ jelasnya. Bupati juga mengungkapkan, untuk pangsa pasar padi organik juga lebih besar dan menggiurkan. Padi organik bisa masuk ke supermarket dan minimarket. Peminatnya semakin lama juga semakin besar, karena padi organik lebih sehat. "Masyarakat yang peduli kesehatan akan lebih memilih padi organik, walaupun harganya lebih mahal sekalipun. Nah, Ini membuat petani bisa memperoleh keuntungan lebih tinggi. Sehingga petani semakin sejahtera," ungkapnya. Program pupuk organik adalah hasil kreasi para mahasiswa Unwaha berbasis produk lokal. Dan Baznas Kabupaten Jombang yang bersedia menjadi pembeli utama berasnya, karena setiap bulan setidaknya membutuhkan beras sekitar 15 ton untuk diberikan kepada panti asuhan dan Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz. "Sehingga tidak hanya mempersiapkan pertaniannya, namun siap membeli dari para petani. Hasil panen sudah terbukti bagus. Padi yang tengah dipanen ini menggunakan 50 persen pupuk organik dan 50 persen kimia," pungkasnya. (yus/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait