Gresik, memorandum.co.id - Kabupaten Gresik menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) perdana di tengah pandemi covid-19, Senin (19/4). Beragam antusiasme siswa tampak di hari pertama masuk sekolah setelah setahun vakum. Dinas Pendidikan Gresik meminta pihak sekolah agar fokus pemulihan psikologis terlebih dahulu. Dari 452 SD dan 112 SMP yang memeroleh izin PTM, tidak semua siswa atau wali muridnya menyetujui kebijakan tersebut. Meskipun mayoritas sepakat, tidak sedikit juga yang tetap memilih belajar secara daring. Seperti terlihat dalam sidak yang dilakukan Bupati-Wakil Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah ke SMPN 2 Gresik dan SMPN 4 Gresik. Di sekolah tersebut tampak dua pemandangan yang berbeda. Di SMPN 2 Gresik misalnya. Dari 254 siswa kelas IX, hampir keseluruhan masuk sekolah untuk mengikuti PTM hari pertama. Hanya empat siswa yang tidak hadir lantaran was-was, sakit dan tidak diperbolehkan oleh wali murid. Berbeda halnya dengan di SMPN 4 Gresik. Dari total 286 siswa kelas IX, hanya tiga orang yang menyetujui PTM dan masuk di hari pertama ini. Sisanya sebanyak 283 siswa memilih daring. Hal serupa terjadi di SMPN 1 Gresik, dari 314 siswa kelas IX yang hadir di PTM perdana hanya dua orang. Sementara di SDN Bedilan 1 antusiasme pelajar terbilang cukup tinggi. Dari jumlah 52 siswa kelas VI, hanya tiga orang yang tidak hadir. Artinya persentasenya tinggi, lebih dari 90 persen. "Kebijakan PTM ini karena Gresik sudah zona kuning. Kami bersama Forkopimda sudah merapatkan terkait hal ini," kata Gus Yani, sapaan akrab Bupati Gresik. Meskipun banyak siswa yang masih memilih daring, Gus Yani menyebut sebagai hal yang wajar. Sebab, pihaknya memberikan kebebasan bagi siswa dan wali murid untuk memilih PTM atau tetap belajar dari rumah. "Kami memberi kebebasan kepada siswa dan wali murid untuk memilih. Wajar kalau masih was-was di hari-hari pertama seperti ini. Ke depan kami akan lakukan evaluasi berjalannya PTM ini secara terus-menerus," imbuhnya. Sementara itu, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Gresik Nur Maslichah menyatakan seminggu pertama PTM akan difokuskan untuk kegiatan ujian akhir sekolah (UAS). Sedangkan kegiatan belajar mengajar dimulai minggu depan. "Terkait jumlah siswa yang mengikuti PTM ini tergantung ijin wali murid. Sehingga kasuistiknya berbeda-beda di setiap sekolah," katanya. Saat memantau UAS, ia merasa ada hal yang berbeda tampak dari raut wajah para siswa. Mungkin setelah setahun vakum membawa dampak psikologis bagi mereka. "Saya harap pihak sekolah terlebih dahulu mengembalikan psikologis para siswa, jangan langsung tancap gas akademik. Ini PR kita bersama," tegas Ica, sapaan akrabnya. Terpisah, Kepala SMPN 2 Gresik Jupri menyebut sudah mempersiapkan PTM ini seoptimal mungkin. Sarana prasarana penegakan protokol kesehatan lengkap, bahkan seluruh guru dan tenaga kependidikan seluruhnya telah divaksin. "Mayoritas di SMPN 2 inj menginginkan PTM. Kami berharap tidak terjadi penularan, nantinya proses pembelajaran akan dibagi beberapa sesi. Untuk UAS di minggu pertama hanya khusus kelas IX, sedangkan kelas VIII dan VII mulai minghu depan," tutupnya.(and/har)
PTM Perdana, Dispendik Gresik Minta Sekolah Fokus Pulihkan Psikologis
Senin 19-04-2021,17:41 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :