Surabaya, memorandum.co.id - Konflik Pemkot Surabaya dan Persebaya akhirnya berakhir. Tarik ulur penggunaan Stadion Gelora 10 November (G10N) dan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang alot bisa diselesaikan setelah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan lampu hijau bahwa Persebaya bisa memakainya untuk latihan (G10N) dan pertandingan (GBT). Angin segar ini membuat perwakilan bonek dari masing-masing tribun pun bertambah semangat karena bisa kembali menonton tim kebanggaannya bermain di rumahnya sendiri, Surabaya. Dalam pertemuan di ruang sekda balai kota lantai dua, ada tujuh poin kesepakatan antara Pemkot Surabaya, bonek, dan manajemen Persebaya untuk ditindaklanjuti ke depannya. “Hasil pertemuan tadi, sewa silakan. InsyaAllah ada masa pemeliharaan dan sistem sewa sesuai perundangan yang berlaku,” ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi usai pertemuan dengan bonek dan manajemen Persebaya, Rabu (24/3/2021). Tambah Cak Eri, sapaan Eri Cahyadi, bahwa pihaknya berharap sebagai warga Surabaya bisa bersama-sama mencetak anak Surabaya menjadi pemain yang hebat. “Itu tanggung jawab Surabaya dan pemkot. Kami membentuk akademi juga kerja sama dengan Persebaya. Anak-anak Surabaya akan bangga bisa membela Persebaya,” ujarnya. Cak Eri juga mengharapkan kolaborasi, di mana bonek ini tidak hanya bonek tapi tunjukkan bahwa bonek Surabaya adalah bonek yang santun, bonek yang punya pekerjaan dan kebanggan. “Akan saya bangun gera-gerai di setiap tribun. Agar dia (bonek) bangga dan memiliki stadion, karena buat saya yang ada di GBT itu milik rakyat Surabaya, ayo kita bangun bersama-sama,” pungkas Cak Eri. Sementara itu Hasan Tiro, koordinator bonek Tribun Timur mengatakan, bahwa hasil pertemuan tadi menjawab keraguan tentang bonek antara Persebaya dan pemkot selama. “Kenapa pemkot dan Persebaya yang sama-sama di Surabaya tidak ketemuan saja tetapi selama ini hanya surat menyurat. Tadi akhirnya terjawab,” jelasnya. Hasan Tiro menambahkan, bahwa wali kota meberikan lampu hiau GBT dan latihan di G10N. “Itu tadi wali kota sudah memberikan lampu hijau untuk stadion G10N dan GBT,” ujarnya. Disinggung terkait rencana aksi demi pada Jumat (26/3/2021) besok, Hasan Tiro menegaskan bahwa hal itu akan ditiadakan. “Karena tuntutan terpenuhi. Kami akan konsolidasi dan memberikan informasi kepada para bonek melalui sosial media soal hasil pertemuan tadi,” pungkas Hasan Tiro. Dalam pertemuan itu disepakati tujuh poin yaitu Persebaya dapat menggunakan GBT untuk pertandingan, dan G10N serta tiga lapangan madya di kompleks GBT untuk latihan setelah selesai perbaikan, yaitu Juni 2021. Lalu, sewa lapangan mengikuti peraturan perundangan yang berlaku. Persebaya sebagai tim asal Surabaya dapat prioritas dalam penggunaan GBT, G10N, dan tiga lapangan madya. Selanjutnya akan diadakan pertemuan rutin dua bulanan antara Wali Kota Surabaya, Kapolrestabes Surabaya, Presiden Persebaya, dan bonek. Persebaya memprioritaskan pemain asli Surabaya dalam rukrutmen pemain sesuai dengan skill dan kemapuan yang diharapkan Persebaya. Persebaya harus bisa mencetak pemain asli dari produk Surabaya. Dan pihak Persebaya wajib mengganti kerusakan stadion apabila terjadi kerusakan dalam jangka waktu yang tertuang dalam kontrak. (fer/udi)
Konflik Pemkot Surabaya dan Persebaya Mencair, Bisa Gunakan G10N dan GBT
Rabu 24-03-2021,19:11 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :