Malang, Memorandum.co.id - Universitas Brawijaya (UB) mengukuhkan tiga profesor baru, Sabtu (20/03/2021). Dua dari peternakan dan satu dari pertanian. Ketiganya, Prof. Dr. Ir. Nurul Isnaini, MP. Profesor dalam bidang Ilmu Manajemen Reproduksi Ternak. Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Muhammad Halim Natsir, S.Pt, MP, sebagai Profesor bidang Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pengolahan Pakan Unggas. Sementara untuk bidang Ilmu Hama Pasca Panen adalah Prof. Dr. Ir. Ludji Pantja Astuti, MS. Dalam Orasinya, Nurul Isnaini membahas tentang strategi teknologi reproduksi untuk menghasilkan kelahiran kembar pada kerbau. Menurutnya, pemenuhan daging sapi dan kerbau 49,4% harus dipenuhi melalui impor. "Dengan pengembangan ternak kerbau, dapat mendukung upaya pencapaian swasembada daging. Kerbau memiliki potensi produktivitas yang tak kalah dengan sapi," terangnya. Namun, lanjutnya peran ternak kerbau belum didukung dengan pola pemeliharaan yang baik, tapi masih dilakukan secara tradisional. Sementara, Muhammad Halim Natsir, menyampaikan konsep formulasi pakan di Era Industri 4.0, sebagai upaya peningkatan produktivitas ayam. "Produktivitas dan keamanan produk ayam, sangat ditentukan pakan dan imbuhan pakan yang berkualitas," terangnya. Ditambahkannya, imbuhan pakan berupa antibiotik sintetik menjadi idola peternak dalam meningkatkan produktivitas dan kesehatan ayam.Pakan ternak dalam konsep smart farming, dikoneksikan dengan teknologi maju. Profesor ke 3, Ludji Pantja Astuti mengimprovisasi Pengelolaan Hama Gudang Terpadu pada Beras dalam Simpanan. Menurutnya, sebagai bahan makanan pokok, sepatutnya penyimpanan beras menjadi hal yang patut diperhatikan. "Selama dalam gudang penyimpanan, beras mengalami kerusakan sebanyak 40 persen. Karena itu, suhu lebih rendah dari 20 derajat atau lebih tinggi dari 35 derajat. Dengan kelembaban kurang dari 60 persen, dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan hama gudang," jelasnya. (edr)
UB Kukuhkan Profesor Bidang Peternakan dan Pertanian
Sabtu 20-03-2021,16:36 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :