Hindari Bantuan Salah Sasaran, Pemkot Surabaya Hapus Data MBR Lama

Senin 15-03-2021,19:01 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tancap gas untuk memberikan yang terbaik bagi warga Surabaya. Tidak tanggung-tanggung, orang nomor satu di Surabaya ini meminta kepada camat dan lurah untuk kembali mendata masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar tidak salah sasaran. Saat ini, dengan melibatkan dinas sosial (dinsos), Eri memberikan waktu seminggu agar data yang diperoleh dari RT/RW itu selesai. Seperti yang dikatakan Eri waktu memberikan pengarahan kepada lurah dan camat di kantor Kecamatan Kenjeran, bahwa untuk data MBR yang lama semuanya dihapus. “Ini nanti data baru. Untuk yang lama (MBR, red) sudah dihapus dan tidak dipakai lagi,” jelasnya di hadapan lurah dan camat, Senin (15/3/2021). Lanjut Eri yang didampingi Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Achmad Zaini dan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) R Moh Suharto Wardoyo, bahwa dia menyebut dalam data itu nantinya akan lebih diperinci lagi siapa saja yang bekerja dalam satu KK. “Jadi ini nanti rinci. Siapa yang belum bekerja misalnya bapaknya bekerja dengan pendapatan di bawah UMK, namun punya anak yang sudah lulus sekolah atau sarjana, nah mereka yang akan kami intervensi,” jelasnya. Tidak hanya itu, dalam forum tersebut, Eri memaparkan renacanya akan ada dibedakan menjadi beberapa klasifikasi. Misalnya desil satu untuk warga yang tingkat kemiskinannya paling rendah. Kemudian desil dua, warga yang lebih layak dan seterusnya. Dari situ lah pemkot dapat memberikan intervensi sesuai dengan kebutuhan masing-masing warga yang masuk dalam klasifikasi desil tersebut. "Lalu kita pantau dengan harapan warga itu akan lepas dari data MBR. Artinya dia sudah keluar dan sudah mampu. Karena setiap desil memiliki intervensi yang berbeda. Ada yang tidak memerlukan rumah susun (rusun), ada pula yang membutuhkan pelatihan atau keterampilan kemudian memperoleh peluang kerja,” urainya. Di kesempatan yang sama, orang nomor satu di Kota Pahlawan itu menambahkan, apabila pendataan sudah kelar maka akan segera dipublikasikan di kantor kecamatan dan kelurahan masing-masing wilayah. “Supaya semua warga dapat mengakses. Nanti ada aplikasinya juga. Untuk itu berarti saya harus punya data dari RT-RW, lurah dan camat. Supaya bisa segera kita intervensi," ujarnya. Eri juga mengajak agar para lurah dan camat bekerja sepenuh hati untuk melayani masyarakatnya. Selain itu, dia meminta jika warga membutuhkan bantuan atau sedang mengalami kendala, kelurahan maupun kecamatan diminta turun langsung untuk memberikan solusi. “Yang saya sampaikan terus menerus adalah tidak ada arogansi kepada masyarakat dan harus solutif,” pungkas Eri. (fer/udi)

Tags :
Kategori :

Terkait