SURABAYA - Tindakan polisi menghadapi aksi premanisme di Surabaya, memang harus tegas. Seperti yang dilakukan Tim Antibandit Polsek Wonokromo yang mengamankan Mochamad Sariyono (42), warga Jalan Tales Gang Langgar. Yono panggilan akrab Sariyono, diketahui mengacungkan senjata tajam (sajam), jenis pisau dapur dan mengancam warga Tales. Belum diketahui pasti motif yang menjadikan Yono nekat melakukan aksi tersebut. Tapi menurut keterangan yang diperoleh, pria ini dikenal preman kampung yang cukup ditakuti di kawasan Jagir. "Memang dikenal sebagai preman di situ (Jalan Tales), tapi masih kami dalami apa motifnya. Sebab, saat kejadian dia tidak mabuk," kata Kanitreskrim Polsek Wonokromo Iptu Ristitanto, Jumat (14/6). Lanjut Ristitanto, kejadian pada Jumat (7/6) sekitar pukul 20.30, diawali Yono yang tidak jelas pekerjaannya diketahui kerap duduk di teras rumah warga secara berpindah-pindah. Entah apa penyebabnya, pria ini lalu mencabut pisau dari pinggangnya dan mengacungkan ke arah warga yang melintas. Bahkan, Yono juga sempat melontarkan umpatan dengan kata-kata kasar. Khawatir terjadi apa-apa, sejumlah warga lantas bersepakat untuk menegur tersangka untuk menyimpan pisaunya. Tapi, Yono malah lebih berani dan tetap mendekati warga. Merasa ketakutan, warga akhirnya melaporkan peristiwa itu ke kepolisian. "Mendapat laporan itu, saya bersama anggota mendatangi lokasi untuk mengamankan tersangka," imbuh Risti. Hanya saja, Yono lebih dulu meninggalkan lokasi. Butuh berpatroli sebelum akhirnya mengamankan preman tersebut. "Tersangka kami amankan saat duduk di depan kos-kosan. Dia sempat menolak dan menyembunyikan pisaunya di pinggang tapi kita temukan. Selanjutnya Yono menurut saat tangannya diborgol," kata Risti. Di hadapan penyidik, Yono mengaku tidak ada niat tertentu melakukan aksi tersebut. Hanya saja, pria ini ingin menunjukkan jika dia merupakan preman dan harus disegani terlebih di kawasan Jalan Tales. "Tidak ada niat apa-apa pak. Hanya ingin pamer pisau ke warga," ujar Yono. (fdn/nov)
Kategori :