Berantas Buta Huruf, Satgas TMMD Ajari Warga Baca Tulis

Senin 15-03-2021,12:41 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Jember, Memorandum.co.id - Mungkin selama ini masyarakat masih beranggapan bahwa seorang prajurit TNI hanya bisa berperang dengan senjata laras panjang, namun pemahaman tersebut mulai berubah. Semenjak, keberadaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110 berlangsung di Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo. Pantauan wartawan memorandum.co.id, terlihat salah satu anggota Satgas TMMD Kodim 0824/Jember berpangkat Kopral Satu (Koptu) Yoyon, sangat giat mengajari masyarakat buta huruf di desa tersebut. Sehingga, layaknya guru yang mengajar di sekolah. Prajurit kelahiran Sumenep, Madura itu, mengajar masyarakat dengan bahasa yang dipakai sehari-hari yakni bahasa Madura. Mereka diajarkan membaca, menulis, dan berbahasa Indonesia. Tak ayal, mereka dengan cepat mengerti. Sehingga kini mereka mulai bisa berkomunikasi dengan bahasa nasional. Komandan Satuan Setingkat Peleton (SST) 1 Letda Inf Lucky Candra mengatakan, pihaknya memilih Dusun Sumberlanas Barat, sebab selain wilayah itu sangat terpencil juga di bidang pendidikannya sangat rendah. “Hal itu diketahui berdasarkan hasil riset dari Dinas Pendidikan, sehingga kita merasa terpanggil,” ujar Lucky, Senin (15/3/2021) di lokasi TMMD. Menurut anggota Yonif Raider 509 ini, melalui kegiatan tersebut diharapkan masyarakat mampu membaca dan menulis serta bisa berbicara bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Sehingga, dapat meningkatkan kualitas hidup. “Bisa meningkatkan kualitas hidup mereka untuk berkomunikasi dengan masyarakat sekitar,” tuturnya. Lucky menerangkan, kegiatan tersebut disebar di beberapa titik yang berbeda yakni di Mushola Darul Muta’alimin sebanyak lima belas orang dan di kediaman Jodi, kurang lebih sepuluh orang serta kebanyakan masyarakat yang mengikuti rata-rata usia 40 tahun. “Kabarnya, mereka dulu kesulitan memperoleh pendidikan. Karena mereka sekarang menjadi buruh kebun kopi. Sehingga sangat membutuhkan bantuan pendidikan yang bertujuan agar mereka dapat berkomunikasi dengan atasannya seperti mandor dan lain sebagainya,” terangnya. Sementara salah satu warga Harjomulyo bernama Sutini mengaku, sekarang sudah bisa membaca dan menulis, sebelumnya perempuan berusia 49 tahun ini diketahui tidak bisa melakukan hal tersebut. “Terima kasih Pak Tentara, dulu tidak bisa baca sekarang saya bisa baca dan menulis, sekali lagi terima kasih buat Pak Tentara,” tandasnya. (edy)

Tags :
Kategori :

Terkait