Gubernur Khofifah Bawa Dua Solusi

Kamis 13-06-2019,19:14 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

LAMONGAN - Penurunan harga ikan bandeng di Lamongan mendapat perhatian Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Secara khusus dia melakukan kunjungan kerja ke Pasar Ikan Lamongan, Kamis (13/6). Bupati Fadeli bersama Wabup Kartika Hidayati dan sejumlah pejabat forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) setempat terlihat mendampingi gubernur perempuan pertama di Jawa Timur di Pasar Ikan Lamongan. Secara hampir bersamaan, petani tambak di Lamongan sudah memanen ikan mereka, terutama bandeng dan mujaer, meski masih berukuran relatif kecil. Sehingga pasar menjadi kelebihan stok dan menurunkan harga. Panen dini dan hampir bersamaan dilakukan petani tambak di Lamongan, karena akan memasuki musim tanam padi. Pola tanam petani tambak Lamongan selama ini memang dua kali ikan dan sekali padi. Faktor utama turunnya harga ikan kali ini diakibatkan over suplay. Karena itu, Khofifah membawa dua solusi agar harga ikan di Lamongan bisa normal dalam dua sampai tiga hari. Dia akan melakukan komunikasi dengan perusahaan-perusahaan yang raw materialnya berbasis ikan. Khofifah mengungkapkan siang ini akan bertemu salah satu dari lima perusahaan di SIER (Surabaya Industrial Estate Rungkut) membahas perihal tersebut. “Itu memang perusahaan yang bahan bakunya adalah ikan, terutama bandeng. Saya akan mengkomunikasikan, bagaimana mereka akan menyerap lebih banyak, Saya sudah mendapatkan peta kemampuan serap dari 5 perusahaan itu,” ujarnya. Usai pertemuan tersebut, Khofifah berharap perusahaan-perusahaan itu bisa menyerap lebih banyak. Sehingga dalam dua atau tiga hari ini normalisasi harga bandeng relatif akan bisa terdorong. Selain itu, dia akan membuka jalan bagi opsi ekspor ikan bandeng. Opsi kedua yakni memperluas pasar ekspor yang pada Juli mendatang dibuka ekspor ke Panama,” tambahnya. Lebih jauh Khofifah menegaskan, dirinya ke depan akan memberi prioritas pembangunan pasar ikan modern di Lamongan. Dengan syarat, rencana itu harus sinkron dan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Lamongan, dan Jawa Timur. Karena itu, Khofifah mengungkapkan, bupati (Lamongan) akan mengirimkan tim (ke Pemprov Jatim) untuk membahas lebih detail rencana tersebut. “Aspirasi dan rekomendasi dari pemilik wilayah harus didengarkan,” kata Khofifah.(*/asw)

Tags :
Kategori :

Terkait