Anggota Tentara Jadi Korban

Kamis 13-06-2019,08:34 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

JOMBANG - Kecelakaan maut terjadi di Jalur Nasional Surabaya–Madiun, tepatnya di ruas Dusun Manisrenggo, Desa Gondang Manis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Rabu (12/6) sore, sekitar pukul 16.10. Tiga orang dilaporkan tewas di lokasi. Seorang di antaranya adalah anggota marinir atas nama Serda Jarni (41), asal Kabupaten Nganjuk. Sedang dua lagi warga sipil yakni Sri Bandiyani, warga setempat, kerabat pemilik warung pecel lele. Satu lagi yakni Bambang Purbudianto (65), asal Desa Sumberejo, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan, sopir pikap Mitsubishi L300 nopol AE 8832 YA. Diceritakan Samsul, saksi mata di lokasi kejadian. Kecelakaan bermula saat Bambang memacu pikapnya dari arah timur. Setibanya di lokasi, melaju bus Harapan Jaya AG 7391 US yang disopiri Bambang Budianto (50), warga Jalan Tosaren II RT 016/RW 006 Kecamatan Tosaren, Kota Kediri, dari arah yang sama. “Sopir bus melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi, dan datang dari belakang. Tiba-tiba menabrak pikap dari belakang dengan keras,” ujar Samsul. Akibat diseruduk dengan kencang, Bambang kehilangan kendali hingga kendaraannya terbalik. Nahas, pikap yang tertabrak dari belakang terus nyelonong dan mengarah ke warung pecel lele yang berada di sisi kiri jalan. Malangnya, Sri Bandiyani yang sedang menyiram jalan tidak sempat menghindar. Begitu pula dengan Serda Jarni bersama rekannya yang sedang menikmati santapan makan siang. “Mobil terbalik lalu menabrak warung. Di lokasi, ada kerabat pemilik warung dan dua anggota tentara yang sedang makan,” sambung saksi ini. Kerasnya suara benturan membuat perhatian warga setempat. Mereka lalu berhamburan memeriksa sekaligus berusaha menolong para korbannya. Warga lain juga melaporkan kejadian ke petugas kepolisian yang kemudian datang ke lokasi. “Yang jelas ada 3 korban meninggal, dan satu lagi mengalami patah tulang tangannya. Beruntung, petugas segera dating ke lokasi dan segera mengevakuasi semua korban,” kata Samsul. Terpisah, Kanitlaka Satlantas Polres Jombang Iptu Sulaiman membenarkan kecelakaan yang menewaskan tiga orang tersebut. Ia menambahkan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan untuk mendalami penyebab kecelakaan itu. Salah satu upaya hukum yang diambil dengan meminta keterangan sopir bus yang menabrak pikap dari belakang. "Perkaranya telah ditangani Unit Laka Satlantas Polres Jombang. Selain mengakibatkan 3 korban jiwa, dan 1 luka-luka. Kerugian materi yang ditimbulkan ditaksir sekitar Rp 25 juta," pungkas Sulaiman. (wan/nov)  

Tags :
Kategori :

Terkait